Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu sudah siap tempur jelang laga pembuka Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung hari Sabtu. (dokumentasi PP PBSI)

Main Tanpa Beban

Dalam bertanding, Greysia/Apriyani mengaku hanya melakoni setiap laga dengan main tanpa beban atau "nothing to loose".

Apriyani menuturkan, sebelum bertanding dia hanya mengupayakan agar tetap fokus dan menjaga pikiran. Bagi atlet berusia 23 tahun ini, dibayangi target atau memikirkan calon lawan hanya akan mengganggu permainannya.

Baca juga: Greysia/Apriyani ingin lebih fokus pada diri sendiri

Oleh karenanya, dia ogah memikirkan hal-hal yang dirasa mengganggu, termasuk menahan keinginan untuk menang yang justru bisa menjadi beban.

Kunci ini juga diterapkan saat Greysia/Apriyani menghadapi Du Yue/Li Yin Hui di perempat final. Laga ini menjadi yang terberat bagi Indonesia karena melalui drama rubber game selama lebih dari 1,5 jam.

Baca juga: Greysia/Apriyani melaju ke semifinal Olimpiade Tokyo

Greysia tidak mau memikirkan beban medali agar lebih leluasa meladeni lawannya, meski pada akhir pertandingan staminanya tak kuat menahan beban fisik hingga mengalami kram kaki dan terpaksa dibantu berjalan keluar lapangan.

Sebagai atlet, adalah hal biasa menanggung rasa sakit dan lelah yang berlebih di badan. Hal yang terpenting baginya adalah tetap fokus dan bersiap untuk laga lanjutan, katanya.

"Kami tahu punya beban dan tekanan, tapi kami tidak mau memikirkannya terlalu banyak. Kami hanya ingin menikmati setiap pertandingan," ungkap Greysia.

Baca juga: Greysia/Apriyani ingin nikmati setiap pertandingan di Olimpiade Tokyo

Pelatih ganda putri Pelatnas Cipayung, Eng Hian, yang mendampingi Greysia/Apriyani di Tokyo juga memperhatikan permainan atlet asuhannya trtap stabil meski mengalami tekanan di pertandingan.

Setiap tahapan dan pengalaman yang didapat, menjadi bekal Greysia/Apriyani memupuk semangat menghadapi laga lainnya.

"Prosesnya cukup luar biasa dari hari demi hari, terutama di Tokyo. Mereka melewati laga tanpa memikirkan hasil yang terlalu jauh. Dari awal memang prinsipnya bersyukur untuk hasil hari ini dan berdoa untuk hari besok," kata pria yang akrab disapa Didi itu.

Selanjutnya tidur 10 jam

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021