Washington (ANTARA) - Vaksinasi COVID-19 diperlukan bagi para guru AS untuk melindungi siswa yang masih sangat muda untuk disuntik, kata kepala serikat guru terbesar kedua di negara itu pada Minggu (8/8).
Pernyataan itu merupakan pergeseran sikap untuk mendukung wajib suntik vaksin karena semakin banyak anak-anak yang sakit.
“Keadaannya telah berubah,” Randi Weingarten, presiden Federasi Guru Amerika, mengatakan kepada program “Meet the Press” NBC News. "Sangat membebani saya bahwa anak-anak di bawah 12 tahun tidak bisa divaksin."
"Saya merasakan kebutuhan itu... untuk berdiri dan mengatakan ini sebagai masalah hati nurani pribadi," katanya.
Jumlah anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena COVID meningkat di seluruh negeri, tren yang oleh para ahli kesehatan dikaitkan dengan varian Delta yang lebih mungkin menginfeksi anak-anak daripada jenis Alpha yang pertama muncul.
Hampir 90% pendidik dan staf sekolah telah divaksin, menurut pernyataan Gedung Putih yang digaungkan oleh Weingarten dalam wawancara televisi lainnya minggu lalu.
Semakin banyak perusahaan dan pemerintah negara bagian yang mewajibkan vaksinasi COVID-19. United Airlines, pengepakan daging Tyson Foods Inc dan Microsoft mewajibkan karyawannya divaksin, tindakan yang menurut para ahli legal tetapi dapat meningkatkan ketegangan perburuhan di tempat kerja yang berserikat.
California, New York dan Virginia juga mewajibkan semua pegawai negeri untuk disuntik, dan New Jersey mengharuskan beberapa pekerja di bidang kesehatan untuk mendapat vaksin.
Becky Pringle, presiden serikat guru terbesar AS, National Education Association, mengatakan kepada New York Times pekan lalu bahwa mandat vaksin apa pun harus dinegosiasikan di tingkat lokal.
Dr Anthony Fauci, pejabat tinggi penyakit menular negara itu, mengatakan sangat penting untuk mengelilingi anak-anak dengan orang-orang yang divaksin dan bermasker di sekolah dan di tempat lain sampai suntikan disetujui untuk mereka.
“Anda mengelilingi mereka dengan orang-orang yang dapat divaksin, siapa pun mereka – guru, personel di sekolah, siapa pun – buat mereka divaksin. Lindungi anak-anak dengan perisai orang yang divaksin,” katanya dalam wawancara terpisah di NBC, mencatat bahwa rumah sakit anak penuh dengan kasus COVID.
Amerika Serikat telah melaporkan rata-rata lebih dari 100.000 kasus baru sehari selama dua hari terakhir, tertinggi enam bulan, menurut hitungan Reuters. Sekitar 400 orang per hari rata-rata sekarat. Rawat inap merupakan yang tertinggi sejak Februari lalu.
Wilayah Selatan AS tetap menjadi pusat wabah terbaru, dengan Florida melaporkan rekor hampir 24.000 kasus baru pada Sabtu, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Jumlah pasien COVID yang memenuhi rumah sakit negara bagian telah membuat rekor hampir setiap hari selama seminggu terakhir.
"Segalanya di Florida tidak hanya buruk - semuanya sangat buruk," ahli jantung Dr. Jonathan Reiner, seorang profesor Universitas George Washington, mengatakan kepada CNN pada Minggu, mencatat tingkat kasusnya hanya di belakang Louisiana dan Botswana. "Jika Florida adalah negara lain, Amerika Serikat akan mempertimbangkan untuk melarang perjalanan dari Florida ... Ini akan menjadi jauh lebih buruk di sana."
Terlepas dari lonjakan tersebut, Gubernur Florida Ron DeSantis telah menolak untuk mewajibkan masker dan telah menghalangi distrik sekolah untuk mewajibkannya, meskipun negara bagian itu memimpin negara dalam rawat inap anak berdasarkan populasinya.
Mantan komisioner Badan Makanan dan Obat-obatan Dr. Scott Gottlieb mengatakan tidak mewajibkan masker untuk siswa saat mereka kembali ke sekolah seharian penuh, pembelajaran langsung adalah sembrono, seraya mengatakan kepada program "Face the Nation" CBS News: "Itu pekerjaan yang tak bertanggung jawab dan namun itulah yang akan kami lakukan di beberapa sekolah."
Dia juga mendesak sekolah dan keluarga untuk menggunakan masker berkualitas lebih tinggi seperti N95 untuk melindungi dari varian Delta yang lebih menular, seraya menyatakan bahwa Utah menyediakan masker KN95 untuk setiap siswa.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS berencana wajibkan pengunjung asing divaksin
Baca juga: Varian Delta picu kenaikan kasus, kematian COVID-19 di AS
Baca juga: Biden: Pandemi berlanjut bagi mereka yang belum divaksin
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021