Mexico City (ANTARA) - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador akan membahas vaksin COVID-19 dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris pada Senin, di tengah lonjakan beban kasus baru-baru ini di kedua negara yang didorong oleh varian baru virus corona yang sangat menular.
Dalam pidatonya, pemimpin Meksiko itu tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang topik lain yang akan dibahasnya dan Harris pada panggilan telepon Senin.
"Kami akan berbicara pada Senin untuk terus mengerjakan agenda kolaborasi bersama kami," kata Lopez Obrador.
Harris, mantan senator dari California, ditunjuk awal tahun ini oleh Presiden AS Joe Biden untuk memimpin upaya diplomatik dengan Meksiko dan beberapa negara Amerika Tengah yang berfokus secara khusus pada migrasi regional dan pembangunan ekonomi.
Lopez Obrador tampaknya menginginkan sumbangan vaksin tambahan AS.
“Ada komitmen bagi kami untuk memiliki lebih banyak vaksin, yang disediakan oleh pemerintah Amerika Serikat,” tambahnya, berbicara di instalasi baru penjaga nasional di kota perbatasan utara Ciudad Juarez, tepat di selatan Texas.
Lopez Obrador juga berterima kasih kepada pemerintah AS atas sumbangan vaksin sebelumnya sekitar 3,5 juta dosis, dan mengatakan Meksiko mengharapkan pengiriman 1,35 juta dosis tambahan.
Presiden sayap kiri itu juga memuji hubungan AS-Meksiko di bawah pemerintahan Biden yang berusia enam bulan, menggambarkannya berdasarkan "penghormatan terhadap kedaulatan dan kerja sama pembangunan kami."
Sumber: Reuters
Baca juga: Meksiko beralih ke China setelah Biden kesampingkan pembagian vaksin
Baca juga: Meksiko lampaui 500.000 kasus COVID-19, akan bantu produksi vaksin
Baca juga: AS dan Meksiko diskusikan migrasi, pandemi usai ketegangan
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021