Lebih dulu memimpin lewat gol Sven Botman, Lille gagal menjaga keunggulan itu dan malah tertinggal 1-3 pada menit ke-52 akibat dwigol Fabien Centonze yang mengapit gol Matthieu Udol untuk tuan rumah.
Lille harus menunggu hingga menit ke-81 untuk memperkecil ketertinggalan lewat Jonathan Ikone sebelum Burak Yilmaz mencetak gol dramatis di pengujung injury time demi memaksakan hasil imbang.
Padahal, Metz harus menuntaskan laga dengan 10 pemain sejak menit ke-56 lantaran Boubakar Kouyate menerima kartu merah dari wasit Eric Wattellier.
Baca juga: Lille awali musim dengan susah payah imbangi Metz 3-3
"Kami harus menganalisis pertandingan ini, karena tidak wajar bagi kami kebobolan tiga gol," kata Fonte selepas laga dikutip dari laman resmi Lille.
"Kami tidak senang dengan penampilan kami sendiri, itu jelas. Tetapi kemudian kami memperlihatkan mengapa kami berstatus juara bertahan.
"Hasrat untuk bangkit dari ketertinggalan sangat penting. Pada akhirnya hasil 3-3 dan satu poin ini kami dapat dari tim berat. Karakter tim kami terlihat, tetapi kami harus segera meminimalisir keteledoran di lini belakang," ujarnya menambahkan.
Fonte menilai dalam 30 menit pertama ia dan rekan-rekannya tampil bagus sebelum sepertinya lupa dengan strategi permainan, tetapi bek asal Portugal itu bersikeras bahwa reaksi timnya dari situasi tertinggal patut dipuji.
Hanya saja, ia menegaskan kembali bahwa Lille harus bekerja keras untuk menemukan lagi karakter mereka sebagai tim yang solid, kompak dan tidak mudah dibobol lawan.
Di pertandingan selanjutnya, Lille akan menjalani reuni kecil dengan pelatih yang membawa mereka juara musim lalu, Christophe Galtier.
Galtier akan tiba bersama OGC Nice yang akan bertandang ke Stadion Pierre-Mauroy pada Sabtu (14/8).
Baca juga: Hasil dan klasemen pekan pembuka Liga Prancis: tim debutan di puncak
Baca juga: Marseille bangkit dari ketertinggalan dua gol untuk bekuk Montpellier
Baca juga: PSG di ambang rekrut Lionel Messi
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021