"Munculnya guguran lava pijar mengindikasikan pembentukan kubah lava baru, dan ini berarti Merapi mulai menunjukkan kekhasan erupsinya," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo, di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, guguran lava pijar mengarah ke sisi selatan gunung atau ke hulu Kali Gendol.
Ia mengatakan apabila pembentukan kubah lava baru berlangsung stabil, maka proses erupsi Merapi dapat dikatakan sudah memasuki fase akhir.
Namun demikian, Subandriyo belum dapat memastikan waktu yang diperlukan untuk membentuk kubah lava baru yang stabil.
Subandriyo mengatakan proses pembentukan kubah lava baru hingga posisi yang stabil sangat tergantung dari suplai magma.
"Jika dorongan magma sudah mulai melemah, dan kubah lava baru yang terbentuk sudah berada di posisi yang stabil, maka proses erupsi sudah dikatakan selesai," katanya.
Namun demikian, kata dia, apabila lava tersebut menumpuk dan tersumbat, maka dimungkinkan akan muncul awan panas maupun guguran material vulkanik.
Pada erupsi 2010 sifat magma Merapi adalah asam, karena mengandung silica sebanyak 57 persen, sehingga magma mengandung lebih banyak gas.
Gas tersebut juga memicu sifat erupsi Merapi menjadi eksplosif. Merapi meletus empat kali yaitu pada 26 Oktober, 30 Oktober, 31 Oktober, dan 1 November 2010.(*)
(U.E013/M008/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010