Jakarta (ANTARA News) - Ekonomi Indonesia diprediksi bisa masuk dalam jajaran negara paling berpengaruh di dunia pada 2050, dengan catatan mampu mengoptimalkan daya saing pada keterbukaan pasar, stabilitas ekonomi makro dan eksplorasi dan efisiensi pasar.
Demikian rekomendasi diskusi bertajuk "Indonesia The Next I in BRICI?", yang diselenggarakan pada "Mandiri Economic Forum 2010", di Jakarta, Selasa.
Mandiri Economic Forum yang digelar Bank Mandiri tersebut, menghadirkan pembicara Profesor Xavier Sala-i-Martin, Chief Advisor the Global Competitiveness Network, World Economic Forum, dan 250 peserta dari kalangan pebisnis nasional.
Profesor Xavier dalam keterangan persnya menyebutkan, Indonesia bahkan dalam waktu tidak terlalu lama, sangat mampu dalam jajaran negara berkembang kelompok BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China).
"Indonesia memiliki keunggulan dibandingnan anggota BRIC saat ini," ujarnya.
Dari segi peringkat daya saing, Indonesia memiliki posisi yag lebih baik yaitu ranking 44, sementara Brazil (58), Rusia (63) dan India (51).
Namun diutarakan Xavier, pencapaian ini perlu dicermati karena Indonesia berada pada tahapan transisi pertumbuhan 1 (factor driven) dan ke 2 (efficiency driven) yang kritikal.
Xavier juga menambahkan, Indonesia memiliki modal yang lebih dibanding dengan Brazil, Rusia, dan India untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonimi, namun lebih kecil dibanding China.
Bentuk investasi yang dibutuhkan untuk memajukan perekonomian Indonesia di masa datang, diutarakan Xavier, meliputi infrastruktur, pendidikan, inovasi, peningkatan kapasitas swasta, serta peningkatan layanan di institusi pemerintahan.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, Indonesia bahkan diproyeksikan mampu menggantikan posisi Rusia dalam BRIC.
"Indonesia bisa masuk dalam jajasan kelompok negara Brazil, Rusia, India, China (BRIC), dengan catatan bisa menyelesaikan pembangunan infrastruktur," kata Gita.
Menurut Gita, potensi Indonesia lebih berkembang jauh lebih besar dibanding Rusia, karena didukung seluruh sektor yang dapat mendukung perekonomian.
Sementara Rusia diutarakannya, ekonominya sangat tergantung pada satu atau dua sektor saja.
"Kalau Indonesia, cukup punya banyak sektor yang masing-masing dapat didiversifikasi," katanya.
Sementara ituN Menteri Keuangan Agus Martowardoyo menuturkan, bahwa manajemen ekonomi Indonesia telah mendapat pengakuan dan penghargaan dari dunia internasional yang tercermin dari perbaikan peringkat investasi Indonesia.
"Saya yakin posisi Indonesia terus meningkat. Pemerintah juga akan berupaya mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi dan mencapai 7 persen hingga 2014," kata Agus.
Sedangkan Direktur Utama Astra Group Sudirman M Rusdi, berpendapat, Indonesia adalah pasar yang potensial dan menunjukkan tren pertumbuhan yang baik. "Perlu sinergi dari seluruh kalangna untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Adapun, Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, menuturkan, forum yung digelar ini sangat penting untuk menciptakan sinergi antara pemerintah selaku penyusun kebijakan dengan dunia usaha sebagai investor serta perbankan dan akademisi untuk menghilangkan hambatan-hambatan investasi.
"Kita perlu meningkatkan daya saing nasional untuk disejajarkan dengan negara-negara berkembang paling berpengaruh di dunia. Daya saing merupakan kunci pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan," kata Zulkifli.(*)
(T.R017/B012/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010