"Kami memilih pertunjukan badut untuk memunculkan keceriaan anak-anak di pengungsian korban letusan Gunung Merapi," kata koordinator Yayasan Pandega Center sebagai pelaksana kegiatan tersebut, Jonathan Yoppy, di Sleman, Selasa.
Ia mengatakan pertunjukan badut tersebut bertujuan untuk memulihkan traumu pasca-bencana pada anak-anak di pengungsian korban letusan Gunung Merapi.
"Anak-anak tersebut rentan mengalami depresi jika kehilangan waktu bermain mereka. Salah satu tanda munculnya depresi adalah munculnya kecemasan yang berlebihan," katanya.
Menurut dia anak-anak tersebut berpotensi kekurangan perhatian dari oran tua mereka. "Perhatian yang mereka dapatkan tentunya tidak sebesar perhatian yang mereka dapatkan di rumah," katanya.
Jika mengalami depresi dan kekurangan perhatian, kata dia, maka tidak tertutup kemungkinan anak-anak tersebut akan memiliki kepribadaian tertutup.
"Oleh karena itu anak-anak di pengungsian perlu diberi hiburan. Dunia anak adalah dunia keceriaan, meskipun di pengungsian, anak-anak tersebut harus diberi pendampingan," katanya.
Posko pengungsian Desa Hargobinangun menampung 4.538 warga dari lima dusun, yaitu Kaliurang Barat, Kaliurang Timur, Ngipiksari, Boyong, dan Banteng.
Pengungsi terbanyak berasal dari Dusun Kaliurang Barat yaitu 1.350 jiwa, disusul dengan Kaliurang Timur sebanyak 1.167 jiwa, Ngipiksari 943 jiwa, Boyong 778 jiwa, dan Banteng 300 jiwa.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010