kasus COVID-19 makin tinggi
Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mempertimbangkan melakukan penyekatan pintu masuk untuk mengurangi mobilitas masyarakat jika kasus COVID-19 makin tidak terkendali hingga kebijakan PPKM level 4 kembali diperpanjang.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Sabtu, menyatakan, dirinya hari ini mengikuti rapat evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di luar Jawa dan Bali secara daring yang langsung dipimpin Presiden RI Ir H Joko Widodo.
Menurut dia, salah satu dari empat arahan Presiden untuk mengurangi lajunya penyebaran kasus COVID-19 di luar Jawa dan Bali adalah menurunkan mobilitas masyarakat.
"Terkait mobilitas ini akan kita bicarakan di rapat evaluasi PPKM level 4 nanti di hari Senin (9/8) bersama-sama dengan Forkopimda, apakah harus dilakukan penyekatan jika PPKM level 4 harus diperpanjang lagi," ujarnya.
"Ataukah jika angka-angka kasus COVID-19 ini sudah menurun sehingga kita bisa turun ke level 3 atau lebih rendah, hingga kebijakan penyekatan itu tidak terjadi," ucap Ibnu Sina.
Baca juga: 183 tenaga kesehatan Pemkot Banjarmasin terpapar COVID-19
Baca juga: Disdik Banjarmasin resmi hentikan PTM karena status PPKM level 4
Menurut dia, pada penerapan PPKM level 4 di Kota Banjarmasin yang diperpanjang satu pekan hingga berakhir besok atau 8 Agustus 2021, selama ini tidak dilakukan penyekatan atau pemblokiran pintu masuk ke Kota Banjarmasin.
Namun tentunya, lanjut Ibnu Sina, jika kasus COVID-19 di kota ini makin tidak terkendali, sehingga harus diperpanjang lagi PPKM level 4 ini untuk ketiga kalinya, bisa jadi akan diambil kebijakan penyekatan ini, demi mengurangi mobilitas masyarakat keluar masuk kota.
"Kita harap semuanya makin peduli untuk mentaati protokol kesehatan, sebab kasus COVID-19 makin tinggi di daerah kita, taati pula aturan PPKM level 4 ini demi keselamatan bersama," tuturnya.
Pemerintah Kota Banjarmasin pula, kata Ibnu Sina, terus menggalakkan pelaksanaan 3T, yakni, pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment).
"Ini juga salah satu arahan Presiden, maksimalkan pelaksanaan 3T," ucapnya.
Menurut Ibnu Sina, untuk meningkatkan 3T saat ini tenaga kesehatan Kota Banjarmasin dibantu dengan tenaga tracer, sedang melakukan pelacakan warga terkonfirmasi positif, sehingga selain dapat meningkatkan angka tracing juga dapat mencegah penyebaran COVID-19.
"Untuk penerapan 3T ini, tenaga kesehatan kita dibantu oleh sebanyak 104 tenaga tracer yang sudah kita rekrut, sehingga rasio lacak kita harap makin bisa meningkat," ujarnya.
Baca juga: Banjarbaru dan Banjarmasin siap terapkan PPKM level IV
Baca juga: Sembilan puskesmas di Banjarmasin layani vaksinasi masyarakat umum
Baca juga: Sebanyak 550 tempat tidur pasein COVID-19 sudah siap di Banjarmasin
Pewarta: Sukarli
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021