Perpecahan, itulah borok yang lama terkubur dalam Stadion City of Manchester. Pertengkaran antara Emmanuel Adebayor dan Vincent Kompany di tepi lapangan ketika pertandingan melawan Wolves sedang berlangsung seakan mempertegas kenyataan itu.
Busuknya perpecahan itu telah mulai terlihat dari pertengkaran antara Yaya Toure dan James Milner di lorong menuju ruang ganti setelah takluk 3-0 dari Arsenal sepekan silam.
Kini setelah dibungkam klub sekelas Wolves, yang menghuni posisi 19 klasemen sementara Liga Inggris, borok-borok perpecahan itu semakin terlihat dalam kubu The City, yang kini duduk di tempat keempat klasemen.
Perpecahan itu tidak hanya melanda para pemain tetapi kini mulai mengancam pelatih Roberto Manchini.
"Semangat tim sedang jatuh karena mereka tidak lagi menghormati pelatih dan beberapa pemain mulai menebak kapan ia akan ditendang," ungkap seorang sumber orang dalam The City seperti yang dikutip The Sun.
"Mereka tidak tahu siapa yang mereka inginkan tetapi mereka hanya ingin Mancini hengkang," ujar orang dalam itu.
Menurut beberapa sumber internal The City yang ditemui The Sun, para pemain tidak menyukai gaya kepemimpinan Mancini yang tegas. Taktiknya juga sukar diterima oleh para pemain.
"Misalnya mereka tidak mengerti mengapa ia lebih memilih memasukan bek Pablo Zabaletta ketimbang Jo yang berposisi sebagai striker untuk menggantikan penyerang Adebayor ketika melawan Wolves, Sabtu kemarin," kata sumber itu.
Sedangkan ketika Toure dan Milner bersitegang, sepekan lalu, Dimitri Seluk, selaku agen Toure, membocorkan unek-unek rekannya itu.
"Menurut Yaya ada beberapa pemain, terutama mereka yang telah lama berada di sini, yang berpikir tempat keempat sudah sangat luar biasa untuk klub, dan mereka berpikir bahwa 'tidak kalah' saja sudah cukup ketimbang harus berusaha untuk 'selalu menang'," jelas Seluk.
Dengan kata lain, Manchester City, dibalik gelimang uang dan investasi ternyata tidak punya mental tim juara.
Apa lagi pekan depan, tepatnya 10 November, The City harus menjamu Manchester United rival sekota sekaligus salah satu pesaing terkuat dalam formasi sakral 'The Big Four'.
Kekalahan dari MU di kandang sendiri hanya akan membuat The City, yang kini mengoleksi nilai 17, tersingkir dari empat besar dan disalib Tottenham Hotspurs yang mengintai di tempat kelima dengan poin 15. The City akan semakin terpuruk.
Sementara untuk meraih kemenangan, satu-satunya cara dengan mengatasi perpecahan yang telah lama melemahkan The City dari dalam. Kemenangan tidak hanya akan memantapkan drajat The City di empat besar tetapi juga bisa menjadi momentum kebangkitan klub kaya bintang itu. (Ber)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010