New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak di New York melambung pada Senin waktu setempat, menyusul data manufaktur kuat dari China dan Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, melonjak 1,52 dolar menjadi ditutup pada 82,95 dolar per barel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember melambung 1,47 dolar AS menjadi menetap pada 84,62 dolar per barel.
"Kami memiliki angka manufaktur China yang menguat, ISM di sini juga cukup baik, membantu untuk mengatur suasana optimis," kata Lind-Waldock analis Rich Ilczyszyn.
Pedagang meneliti data yang menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China mencapai tertinggi enam bulan pada Oktober, tanda bahwa pemulihan ekonomi terbesar kedua di dunia dan konsumen energi terkemuka telah konsolidasi.
Dan di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, sebuah survei industri terkemuka menunjukkan manufaktur secara tak terduga meningkat pada Oktober, meningkatkan harapan untuk kuartal terakhir menguat yang dapat mendukung pemulihan ekonomi AS yang lesu.
Institute of Supply Management (ISM) mengatakan survei pembelian manajer nasionalnya menunjukkan kenaikan yang kuat dalam pesanan baru dan produksi, mendorong indeksnya menjadi 56,9 persen, dari 54,5 persen pada September.
Lonjakan itu jauh lebih kuat daripada penurunan menjadi 54,0 persen yang diperkirakan oleh sebagian besar analis.
Di tempat lain, Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Nuaimi, Senin mengatakan bahwa harga minyak saat ini di atas 80 dolar per barel berada dalam "zona yang sangat nyaman."
"Produsen, konsumen dan perusahaan semua senang dengan harga ini," dia mengatakan, tetapi menambahkan bahwa pasar minyak mentah adalah "sedikit kelebihan pasokan."(*)
(Uu.A026/S006/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010