Jakarta (ANTARA News) - Sebuah survei memperkirakan usia 33 merupakan usia paling sibuk, yaitu usia ketika perjuangan untuk menyeimbangkan pekerjaan, keluarga, dan aktivitas sosial memerlukan lebih banyak waktu ketimbang titik lain di hidup kita.
Seperti dikutip dari Daily Mail, usia 33 sangatlah sibuk sampai-sampai banyak orang tidur hanya lima jam setiap malam.
Hasil survei menyebutkan bahwa dua pertiga responden mengaku menghabiskan waktu lebih dari 38 jam seminggu di kantor.
Sekitar 60 persen mengatakan mereka memaksakan diri untuk melipatduakan waktu bekerja dan sosial supaya semua rencana bisa dilaksanakan.
Jika waktu pekerjaan dan komitmen keluarga menjadi hal yang mutlak ditaati, maka orang yang berusia 33 tahun hanya memiliki sisa satu jam bagi diri sendiri.
Seperlima responden mengatakan mereka begitu sibuk sehingga mereka tak memiliki waktu untuk pergi keluar dan bersosialisasi.
56 persen secara reguler terpaksa membawa pekerjaannya pulang, tulis penelitian yang dilakukan olaeh penyedia jasa surat elektronik internet Hotmail.
Sekitar 90 persen dari wanita usia 33 tahun di survei itu berpandangan mereka lebih sibuk ketimbang pria pada usia yang sama.
Anggapan tersebut ada pada perempuan yang sedang mengejar karir pada tingkatan senior, yang ingin menikah, dan yang memiliki keluarga.
Jika usia 33 adalah yang paling sibuk, maka menginjak usia 55 tahun tekanan di kehidupan kita menjadi lebih ringan, utamanya karena karir kita telah melemah seiring waktu dan anak-anak sudah mandiri.
Pada usia itu kami memiliki rata-rata waktu satu jam 23 menit untuk diri sendiri setiap hari.
Mereka yang memiliki usia lebih dari 55 tahun menghabiskan rata-rata 30 jam di kantor, dan tak sampai setengah yang membawa pulang pekerjaan.
Fiona Fyfe dari Hotmail mengatakan statistik penelitian itu menunjukkan bahwa setiap orang berjuang untuk meningkatkan prioritas dalam kehidupan.
"Ketika kita mencapai usia 30an, karir kita cenderung mendapat tekanan tinggi dan kita memiliki tanggung jawab lebih besar dalam kehidupan pribadi."
(YUD/A038/BRT)
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010