Ada pertumbuhan 14,06 persen
Banda Aceh (ANTARA) - Total aset Bank Aceh hingga 30 Juni 2021 bertambah dari Rp24,2 triliun menjadi Rp27,3 triliun atau meningkat sebesar 13,05 persen.
Kemudian dana pihak ketiga (DPK), kata Plt Komisaris Utama Bank Aceh Syariah Taqwallah, usai Peringatan Hari Ulang Tahun Bank Aceh ke-48 di Kantor Pusat Bank Aceh Syariah, Jumat, juga bertambah dari Rp20 triliun menjadi Rp23,4 triliun.
"Ada pertumbuhan 14,06 persen. Sedangkan untuk pembiayaan dari Rp14,5 triliun menjadi Rp15,7 triliun atau meningkat 8,54 persen," katanya.
Selain itu, tambahnya, laba Bank Aceh juga bertambah dari Rp188,6 miliar menjadi Rp220,3 miliar.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat di provinsi itu untuk mendukung bank milik daerah itu untuk terus tumbuh dan berkembang sehingga berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah, selaku pemegang saham pengendali Bank Aceh, menjelaskan bank tertua di Serambi Mekkah ini didirikan pada 19 November 1958 di Kutaraja dengan nama NV Bank Kesejahteraan Bank Atjeh.
Sepuluh tahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 7 April 1973, Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : 54/1973 tentang Penetapan Pelaksanaan Pengalihan “NV Bank Kesejahteraan Atjeh” menjadi “Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh”.
Taqwallah juga menyebut sepanjang 2020-2021 Bank Aceh meluncurkan empat layanan transaksi, yaitu kartu debet, Cash Recycling Machine (CRM) Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) dan tambahan fitur Action Mobile Banking.
Baca juga: Bupati: Bank Aceh Syariah harus jadi pelopor kredit usaha rakyat
Baca juga: Bupati: Bank Aceh Syariah harus jadi pelopor kredit usaha rakyat
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021