Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengusulkan kepada pemerintah agar kredit ternak sapi para petani lereng gunung Merapi yang menjadi korban letuhsan gunung tersebut dapat diputihkan atau dinilai telah lunas.
Hal itu dikatakan Menteri Pertanian, Suswono, di Jakarta, Senin, menanggai keresahan sejumlah peternak sapi perah yang menjadi korban letusan Gunung Merapi yang kebingungan karena punya kewajiban membayar angsuran kredit sapi tiap bulan.
"Saat ini kondisinya tanggap darurut, kita akan mengusulkan modal peternak sapi tersebut bisa diputihkan," katanya disela pelantikan pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Pertanian.
Bendahara Kelompok Peternak Sapi Ngudi Makmur, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Yatno Utomo mengungkapkan, sebagian besar anggota kelompoknya memperoleh tambahan sapi perah dengan kredit.
"Jadi, setiap bulan harus bayar angsuran. Saya juga setiap bulan mengangsur Rp 217.000," katanya.
Jumlah peternak yang menjadi anggota kelompok mencapai 103 orang, dan sekitar 40 orang yang kehilangan sapi, tambahnya, padahal sebagian besar sapi perah yang mati itu angsuran kreditnya belum lunas.
Saat ini, menurut dia, ada peternak yang sudah mengangsur dua tahun namun ada juga yang baru beberapa bulan.
Para peternak yang kehilangan sapi rata-rata juga kehilangan harta benda akibat letusan Merapi sehingga mereka tak lagi berpenghasilan oleh karena itu kesulitan membayar angsuran.
Yatno berharap pemerintah membantu peternak agar bisa menunda angsuran. ?Kalau perlu diberi sapi lagi sehingga bisa mengangsur lagi,? katanya.
Mentan menyatakan, selain mengusulkan pemutihan kredit peternak sapi, pemerintah akan melakukan evakuasi terhadap ternak yang masih hidup atau dalam keadaan sehat.
Kementerian Pertanian, lanjutnya, juga akan memberikan bantuan pakan ternak untuk sapi-sapi yang masih dalam kondisi sehat ataupun hidup tersebut agar kondisinya kembali membaik.
Suswono menyatakan, saat ini sekitar terdapat sekitar 3.000 ternak sapi korban letusan Gunung Merapi yang membutuhkan pakan yang mana untuk pengadaannya diperlukan dana sekitar Rp50 juta.
Menurut dia, khusus untuk menanggulangi penurunan produksi pada tanaman pangan terutama padi di wilayah lereng Gunung Merapi pihaknya siap menyalurkan bantuan benih padi unggu.
Berdasarkan catatan Ketua Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Cabang Yogyakarta, Ali Agus, kebutuhan satu ekor sapi terhadap pakan sekitar 20 kilogram hijauan atau rumput per harinya, atau sekitar 50 ton hijauan per harinya untuk keseluruhan.
Sedangkan konsentrat untuk kebutuhan pakan sapi rata-rata mencapai 5 kilogram per ekor per hari atau total mencapai sekitar 12,5 ton per hari untuk 2.500 ekor sapi.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010