Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, berharap anak-anak muda lebih mendapat ruang berkreasi sehingga membuat tindakan dan semangatnya menjadi sesuatu yang positif.
"Ada saatnya kita harus melihat dari sisi semangat dan potensi anak-anak muda itu, bukan dari selalu soal kenakalannya," ujarnya, di sela masa reses di Surabaya, Jumat.
Ia menyatakan itu karena ada fenomena perkelahian antar anak muda berupa tarung bebas jalanan di Makassar, Sulawesi Selatan, yang dia kategorikan sebagai tindakan tak terpuji, mengganggu ketertiban umum, dan berimplikasi hukum.
Baca juga: Moeldoko ajak anak muda aktif wujudkan visi Indonesia Emas 2045
Sebenarnya, kata La Nyalla, anak-anak muda memiliki energi besar dan berbagai macam potensi, namun seringkali keadaan lingkungan keluarga dan sosialnya kurang mendukung.
"Atau mungkin juga minimnya fasilitas untuk menyalurkan bakat dan minat, makanya menjadi salah jalan," ucap senator asal daerah pemilihan Jatim tersebut.
Ia juga meminta pemerintah daerah menangkap fenomena ini dengan baik sehingga semangat serta minat anak-anak muda diberikan wadah tepat serta positif.
Baca juga: Satgas COVID-19 Kepri imbau anak-anak muda tidak keluyuran saat PPKM
"Selanjutnya jalankan program-program pembinaan dan lain-lain, siapa tahu nanti bisa membuahkan prestasi," kata mantan Ketua Kadin Jatim tersebut.
La Nyalla menambahkan, dalam menjalankan upaya tersebut maka perlu sinergitas beberapa elemen masyarakat, baik orang tua, sekolah, aparat kepolisian serta organisasi terkait agar para remaja memiliki ruang berekspresi wajar dan etis.
Sedangkan, terkait proses hukum dari kepolisian ia mendukung langkah tersebut, namun yang lebih utama adalah pendalaman kepada penyelenggara, bukan pada petarungnya.
Baca juga: LaNyalla dorong anak muda bantu kerja dapur umum selama PPKM darurat
"Karena ini ada yang mengatur jadwal pertandingan dan penjualan tiket menonton. Itu yang perlu diungkap dan ditelusuri motifnya karena memancing remaja lain untuk datang, berkumpul dan melakukan kegiatan yang dapat membahayakan fisik," tutur dia.
Seperti diketahui, delapan anak muda berusia rata-rata di bawah 20 tahun terlibat pertarungan bebas jalanan di Makassar layaknya pertarungan Ultimate Fighting Championship.
Baca juga: Moeldoko tantang anak muda untuk berinovasi
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021