Saya berharap para pejabat yang dilantik dapat bekerja dengan baik, dengan segala kesungguhan hati

Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melantik dua pejabat pimpinan tinggi madya sebagai staf ahlinya yaitu Winarni Monoarfa untuk bidang energi dan Tasdiyanto untuk bidang ekonomi sumber daya alam (SDA) di Jakarta, Jumat.

“Saya berharap para pejabat yang dilantik dapat bekerja dengan baik, dengan segala kesungguhan hati, dalam pengertian yang kuat, berkomitmen terhadap sumpah jabatan, hingga pelaksanaan tanggung jawabnya,” kata Siti Nurbaya dalam keterangan tertulisnya.

Jabatan staf ahli menteri di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merupakan posisi yang penting, kata Siti. Selain menopang tugas-tugas, memperkuat kebijakan, dan operasional di Direktorat Jenderal, peran penting mereka yaitu dalam tugas-tugas kajian, analisis, desain operasional dan artikulasi kebijakan.

Baca juga: Menteri LHK sampaikan posisi adaptasi RI di pertemuan jelang COP26

Menurut dia, kedua bidang yang diemban kedua staf ahli menteri yang baru tersebut erat kaitannya dengan perubahan iklim, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan produktivitas keberlanjutan kehutanan.

Sebagaimana diketahui, dalam dokumen kontribusi penurunan emisi yang ditetapkan secara nasional yang telah diperbarui (Updated Nationally Determined Contribution/NDC) Indonesia ditetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2030 mencapai hingga 41 persen dengan dukungan kerja sama internasional, teknologi, finansial, dan investasi swasta.

“Untuk mencapai target tersebut, 'prime mover' atau penggerak utamanya yaitu sektor kehutanan dan lahan, dan sejalan dengan itu juga sektor energi. Kita juga sudah melaporkan bahwa pencapaian NDC dari sektor kehutanan akan sedapat-dapatnya kita maksimalkan sampai dengan tahun 2030,” ujar Siti.

Baca juga: Menteri LHK: Negara G20 dapat menjadi katalis pemulihan lingkungan

Untuk capaian NDC dari sektor energi, KLHK mendorong pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk bioenergi. Alokasi areal untuk tanaman energi seluas 156,032 hektare (ha), dengan jenis tanaman berupa Sengon, Kaliandra, Akasia, Bakau, Gamal, Bambu dan sebagainya.

KLHK, menurut dia, juga mendukung pengembangan mikrohidro dan panas bumi di kawasan konservasi. Dukungan lainnya yaitu melalui pemanfaatan sampah menjadi energi listrik.

Baca juga: Menteri LHK sebut Indonesia libatkan masyarakat kelola gambut

Selanjutnya, pada aspek ekonomi sumber daya alam, ia mengatakan menitikberatkan pada nilai-nilai keadilan, keberpihakan, dan tentu peran ilmu pengetahuan dan teknologi. Staf Ahli Menteri LHK Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam mengemban tugas yang tidak sedikit, serta berbicara berbagai perspektif politik, proyeksi-proyeksi, dan desain kebijakan, termasuk proyek-proyek strategis nasional.

“Kembali saya mengajak, mari kita ke depan bersama-sama menunjukkan bahwa kita adalah para pemimpin birokrasi yang andal,” ujar dia.

Pada pelantikan itu, turut hadir Wakil Menteri LHK Alue Dohong, serta jajaran pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama lingkup KLHK.

Baca juga: Menteri LHK: Hari Lingkungan Hidup momentum tingkatkan pelestarian

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021