Boyolali (ANTARA News) - Gunung Merapi masih mengeluarkan material vulkanik setelah letusan Senin pagi, demikian laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Setelah letusan yang terjadi Senin pagi, mulai pukul 10.02 WIB, guguran material Merapi masih terus terjadi hingga siang hari, namun dengan intensitas yang terus menurun," kata petugas Pos Perngamatan Gunung Merapi di Jrakah, Boyolali, Purwono.
Namun, aktivitas gunung yang berada di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta ini tidak dapat dipantau secara visual, mengingat kabut yang menyelimuti puncak Merapi sejak pagi.
"Pemantauan hanya dapat dilakukan melalui seismograf yang ada di pos ini," katanya sembari menambahkan bahwa erupsi Senin pagi juga hanya bisa dipantau melalui seismograf.
Berdasarkan alat pencatat gempa, letusan pada hari Senin ini pertama terjadi pada pukul 10.02 WIB, dengan skala sedang.
Letusan-letusan yang menyebabkan terjadinya kepulan asap tebal hingga ketinggian sekitar 1.500 meter ini, lanjut dia, masih berlanjut hingga berkali-kali.
"Letusan cukup besar diantaranya terjadi pada pukul 10.02, 10.05, 10.21, 10.40, serta 11.43 WIB," katanya.
Ia menambahkan, erupsi yang terjadi pada hari ini tidak sebesar letusan pada Sabtu (30/10) dini hari lalu.
Material Merapi yang keluar pada letusan hari ini mengalir ke Sungai Gendol dan terbawa angin ke arah timur.
Sementara itu, letusan Merapi pagi ini juga menyebabkan sejumlah daerah di lereng Merapi, seperti Kecamatan Cepogo dan Musuk, diguyur hujan pasir dan debu vulkanik.
(B018*I021/A030/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010