Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah daerah (pemda) melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terutama dalam menegakkan aturannya.
"Meminta pemda melakukan pendekatan persuasif dan humanis kepada masyarakat," kata Bambang Soesatyo dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.
Menurut Bamsoet, sapaan akrabnya, hal itu penting untuk dilakukan pemda agar masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam mematuhi peraturan PPKM yang berlaku di daerahnya masing-masing.
Politisi Partai Golkar itu juga meminta pemda menerapkan kebijakan penanganan COVID-19 di wilayahnya masing-masing secara terintegrasi dan optimal dengan memperhatikan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada.
Baca juga: MPR dukung pemerintah capai target kekebalan komunitas
Selain itu, pemda diharapkan memperhatikan dan mengelompokkan kegiatan yang dilakukan masyarakat berusia produktif seperti di bidang transportasi dan perkantoran, sehingga upaya pencegahan penyebaran virus corona di tempat-tempat yang menjadi tempat aktivitas masyarakat usia produktif dapat dilakukan secara optimal.
"Salah satunya mengadakan tes COVID-19 secara berkala, pembatasan jumlah karyawan yang masuk, pengaturan jumlah penumpang di transportasi umum, hingga pemberian asupan vitamin kepada karyawan yang masih harus bekerja," katanya.
Bamsoet juga mengajak masyarakat usia produktif untuk selalu menjaga stamina tubuh dan lingkungan agar tidak rentan terpapar COVID-19 seperti dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi serta vitamin yang dibutuhkan.
Dia menjelaskan bahwa orang-orang berusia produktif yang terpapar COVID-19 berpotensi sebagai carrier yang dapat menularkan atau menyebarkan virus corona kepada keluarga, kerabat, ataupun kelompok orang-orang yang berusia rentan yang tinggal bersama mereka.
Masyarakat yang masih memiliki mobilitas dan aktivitas yang cukup tinggi di luar rumah juga diminta agar disiplin dan patuh menerapkan protokol kesehatan (prokes) yakni selalu menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan saat bekerja atau beraktivitas di luar rumah.
Mengacu pada tren peningkatan kematian masyarakat usia produktif akibat COVID-19, Bamsoet juga meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadikan data kematian usia produktif sebagai acuan dalam mengevaluasi tata cara penanganan dan perawatan pasien COVID-19.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok usia produktif juga dapat menjadi kelompok rentan, ataupun disiplin menerapkan prokes yang masih belum ketat diterapkan dalam kegiatan dan aktivitas sehari-sehari," kata Bamsoet.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Waspada kematian usia produktif akibat COVID-19
Baca juga: Wakil Ketua MPR apresiasi pemerintah atas kinerja pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Muhammad Jasuma Fadholi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021