"Di sektor kehutanan produksi kayu bulat, kayu olahan, produksi HBBK mengalami peningkatan dan diiringi dengan peningkatan nilai ekspor kehutanan," ujar Dirjen PHL KLHK Agus Justianto dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat.
Baca juga: Pemerintah gerakkan pengelolaan hutan lestari demi kurangi emisi
Agus menjelaskan bahwa produksi kayu bulat hutan alam dan hutan tanaman pada kuartal II-2021 sekitar 12,8 juta meter kubik atau naik 10,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 11,56 juta meter kubik.
Untuk produksi kayu olahan kuartal I-2021 mengalami peningkatan 5,94 persen dibandingkan 2020 dan kuartal II-2021 relatif sama dengan tahun lalu
Nilai ekspor produk kehutanan pada kuartal I dan II-2021 secara akumulatif meningkat 70,33 persen. Pertumbuhan hasil hutan bukan kayu (HHBK) pada kuartal I dan II tahun 2021 secara akumulasi meningkat 47,60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Untuk percepatan peningkatan pertumbuhan sub-sektor kehutanan pemerintah menerapkan beberapa kebijakan, antara lain relaksasi kebijakan fiskal dan percepatan implementasi UU Cipta Kerja dan turunannya," ujar Agus.
Baca juga: Ketua MPR dukung kolaborasi lintas agama untuk pelestarian hutan tropis Indonesia
Baca juga: Forclime FC diklaim sukses turunkan emisi 120.000 ton CO2 ekuivalen
Selain itu, ada langkah memfasilitasi pembiayaan percepatan sertifikasi legalitas kayu untuk UMKM industri hasil hutan dan hutan rakyat serta promosi perdagangan dan kerja sama dengan mitra dagang.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Indonesia berhasil tumbuh positif mencapai 7,07 persen (yoy) pada triwulan II tahun 2021 dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021