... menjadi fokus kita bersama, jangan mengeluarkan komentar yang membuat gaduh penanganan pandemi...

Padang, (ANTARA) - Anggota DPRD Sumatera Barat, Nofrizon, mengatakan, gubernur Sumatera Barat sebagai kepala daerah di provinsi itu harus bekerja lebih keras dalam menanggulangi pandemi Covid-19 yang melanda di sana, bukan malah membangun pencitraan untuk kepentingan pribadi.

"Kasus di sini meningkat dan ini yang menjadi fokus kita bersama, jangan mengeluarkan komentar yang membuat gaduh penanganan pandemi," kata dia, di Padang, Jumat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menelfon langsung Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, pada saat kasus positif Covid-19 di provinsi itu meningkat cukup drastis, dan menurut Nofrizon, hal itu bukanlah sebuah prestasi.

Baca juga: Ketua DPRD Sumbar minta gubernur refokusing anggaran tangani COVID-19

"Jangan anggap itu prestasi tapi merupakan sinyal kegagalan pemerintah daerah dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19," kata dia.

Menurut anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat itu Pemerintah Provinsi Sumatera Barat harus lebih fokus dan mencari langkah cepat dan tepat menyikapi persoalan yang terjadi pada saat ini "Jangan membangun pencitraan bahwa (di)telepon presiden itu sebuah prestasi," kata dia.

Ia menilai jika presiden menelpon gubernur untuk merealisasikan anggaran pembanguan jalur Sitinjau Lauik itu baru disebut prestasi. "Atau presiden menelepon ada penambahan anggaran dari APBN untuk Sumatera Barat itu baru disebut prestasi," kata dia.

Baca juga: Survei: Warga Sumbar berpendidikan rendah abai protokol kesehatan

Nofrizon menyatakan, fasilitas sarana dan prasana yang ada di sejumlah rumah sakit dalam penanganan Covid-19 saat ini merupakan kinerja mantan gubernur dan wakil gubernur sebelumnya, yakni Irwan Prayitno dan Nasrul Abit.

Ia mengatakan, saat rapat paripurna beberapa waktu lalu telah menyampaikan kerasahannya terkait penanganan kasus di lapangan dan gubenur meminta data terkait rumah sakit yang penuh, orang yang banyak isolasi mandiri dan lain-lain.

Baca juga: Satgas COVID-19 Nasional tawarkan tempat isolasi terapung di Padang

"Data saya lengkap namun saat interupsi kita dibatasi sehingga tidak dijawab. Kami ingin kepala daerah fokus membuat kasus (positif Covid-19) di Sumatera Barat turun," kata dia.

Sebelumnya Jokowi menelepon Ansharullah terkait penanganan pandemi Covid-19, Kamis (5/8).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumatera Barat, Jasman Rizal, menyatakan, “Gubernur Sumatera Barat ditelepon terkait dengan kesiapan menghadapi Covid-19 dan Sumatera Barat dibantu presiden berupa 100 konsentrator oksigen, obat-obatan dan tambahan vaksin."

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021