Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak, remaja dan keluarga psikolog Irma Gustiana Andriani S.Psi, M.Psi.,Psi. mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendukung agar anak bisa tumbuh bahagia meski dalam suasana pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Untuk mencapai hal tersebut, menurut psikolog Irma Gustiana, orang tua perlu memberi dukungan secara berkelanjutan terhadap anak.
"Dukungan yang dapat diberikan melalui stimulasi, supervisi, pendampingan, pengawasan dan review terhadap proses tumbuh anak," kata Irma dalam siaran pers pada Jumat.
Jika ada hambatan, kata Irma, orang tua sebaiknya segera melakukan intervensi, contohnya dengan konsultasi ke psikolog atau dokter anak, yang sekarang ini sudah dapat dilakukan melalui telemedisin atau tele-counseling.
Berbagai stimulus juga dapat diberikan dalam mengasah kemampuan, contohnya melalui diskusi, membaca buku cerita, ajaran lifeskills, literasi kesehatan, serta literasi digital.
Untuk mendukung perkembangan anak, khususnya di masa yang tidak menentu seperti pandemi COVID-19, orang tua perlu mempertimbangkan bakat dan minat anak, lingkungan belajar yang optimal, serta fasilitas yang dapat diberikan.
Oleh karena itu, rencana finansial yang matang pun diperlukan. Annisa Steviani, perencana keuangan, menyatakan bahwa dengan kondisi yang serba tidak pasti ini, kondisi mental menjadi kurang baik sehingga sangat mungkin mengganggu kondisi finansial.
Namun, saat penghasilan berkurang, tidak ada cara lain selain mencari penghasilan baru. Yang terpenting adalah punya dana darurat yang cukup sebagai safety net serta proteksi.
"Pastikan dulu kita punya proteksi. Karena risiko hidup sebagai manusia itu ada dua, manusia pasti pernah sakit dan manusia pasti akan meninggal dunia. Proteksi berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa sifatnya jadi wajib saat kita memiliki anak," kata Annisa.
Sebagai pencari nafkah bagi keluarga, sangat penting bagi orang tua untuk terlindungi dari berbagai risiko, khususnya di masa pandemi. Dengan kata lain, salah satu cara untuk melindungi masa depan anak adalah dengan melindungi orang tua terlebih dahulu. Untuk itu, perlindungan yang sesuai perlu direncanakan, salah satunya melalui asuransi.
“Selama pandemi, kita semakin diingatkan akan pentingnya menjaga keamanan keluarga. Untuk menghindari risiko finansial, orang tua sebaiknya memiliki perlindungan, sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, masa depan anak tidak turut terpengaruhi.
Mendukung hal ini, Allianz Indonesia hadir memberikan perlindungan melalui berbagai produk asuransi jiwa dan asuransi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan proteksi keluarga Indonesia,” jelas Karin Zulkarnaen, Chief Marketing Officer, Allianz Life Indonesia.
Peran orang tua sangatlah signifikan dalam membesarkan anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Menurut survey di tahun 2019 oleh HP (The Hewlett-Packard Company) dalam studi New Asian Learning Experience (NALE), 73 persenorang tua menganggap kebahagiaan anak ketika tumbuh dewasa adalah hal terpenting.
Baca juga: Mengenal "coronasomnia", gangguan tidur saat pandemi
Baca juga: Pembelajaan adaptif solusi atasi "learning gap"
Baca juga: Lima alasan orang ragu pergi ke psikolog
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021