"Modal sosial dikelola dalam bentuk partisipasi warga. Warga kota diajak dan dilibatkan untuk mengatasi banjir, genangan dan kemacetan. Salah satu penyebab banjir dan genangan adalah sampah. Sampah bersumber dari aktivitas warga kota," kata Faridz, dalam siaran persnya, Minggu.
Menurut dia, pemerintah kota harus berkampanye mengajak warga kota untuk taat membuang sampah pada tempatnya.
Kampanye ini juga bisa melibatkan para endorser, terutama tokoh-tokoh lingkungan yang berhasil memanfaatkan sampah dari tadinya limbah menjadi barang-barang yang berguna.
"Para pelajar dan generasi muda diberi penyuluhan di sekolah dan kampus tentang dampak sampah terhadap kota. Penegakan aturan dan sanksi harus dilakukan, " kata Faridz.
Dia juga menegaskan bahwa warga kota memang perlu diimbau dan perlu merenung untuk memahami masalah-masalah Jakarta saat ini.
Sekarang ini Jakarta selalu dipersalahkan bahkan dimaki-maki. Orang-orang lupa bahwa Jakarta selama ini telah menjadi solusi politik, ekonomi dan sosial bagi warga kota bahkan bangsa.
"Jakarta adalah pusat pemerintahan, pusat ekonomi dan sosial budaya dan eksploitasi yang berlebihan menyebabkan Jakarta seperti ini. Kita semua terlibat dalam eksploitasi tesebut," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, jangan hanya melihat Jakarta sebagai masalah, tapi juga sebagai solusi.
"Jika ingin mengurangi masalah jadikanlah Jakarta sebagai solusi bersama," tegasnya.
Faridz juga mengkritisi kinerja Gubernur Fauzi Bowo yang berjalan sudah berjalan tiga tahun ternyata mendapatkan banyak kritik dari berbagai pihak dan dianggap masih jauh dari harapan.(*)
(J008/A011/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010