Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal dalam negeri selama Januari-September 2010 mencapai Rp38,5 triliun, naik Rp10,3 triliun dari periode sama tahun 2009.

Wakil Kepala BKPM Yus`an di Jakarta, Minggu, mengatakan, nilai realisasi investasi dalam negeri selama periode Januari-September 2010 juga lebih tinggi dibandingkan total realisasi tahun 2008 dan 2007.

Nilai investasi dalam negeri selama tahun 2008 sekitar Rp20 triliun, sedangkan pada 2007 sebanyak Rp34,8 triliun.

Ia menjelaskan, pada triwulan III tahun 2010 kontribusi penanaman modal dalam negeri mencapai 29,3 persen dari keseluruhan nilai investasi, lebih tinggi dibandingkan periode sama 2009 yang hanya 22,7 persen dari total investasi.

Penanaman modal dalam negeri itu terkonsentrasi pada sektor usaha tanaman pangan dan perkebunan, transportasi, gudang dan telekomunikasi, industri makanan, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi, serta sektor jasa lainnya.

Menurut data BKPM, investasi dalam negeri pada sektor tanaman pangan dan perkebunan merupakan yang paling besar, mencakup 76 proyek dengan nilai total Rp4,5 triliun, disusul investasi bidang transportasi, gudang dan telekomunikasi yang terdiri atas 13 proyek dengan nilai total Rp3,1 triliun.

Yus`an menjelaskan, lokasi penanaman modal dalam negeri paling banyak berada di Kalimantan Tengah (Rp2,8 triliun dengan 23 proyek) dan DKI Jakarta (Rp2,5 triliun, 27 proyek).

Ia menambahkan proyek penanaman modal dalam negeri selama triwulan III 2010 telah menyerap 115.212 tenaga kerja.(*)

M035/R007/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010