Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bukittinggi, Syafnir di Bukittinggi, Kamis, mengatakan ada dampak positif dari pemberlakuan PPKM di Bukittinggi karena volume sampah yang diangkut petugas menjadi berkurang.
"Kira-kira ada pengurangan 10 ton sampah per harinya yang diangkut oleh petugas kebersihan," kata Syafnir.
Dalam kondisi normal rata-rata volume sampah di Kota Bukittinggi lebih kurang 120 ton per harinya, namun sejak penerapan PPKM, volume sampah berkurang menjadi 110 ton perhari.
Baca juga: Warga Bukittinggi dibimbing olah sampah rumah tangga
Baca juga: Bukittinggi targetkan 6.000 warga dalam Gerakan Memungut Sampah
“Selama PPKM, sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Payakumbuh lebih kurang 110 ton per harinya. Artinya, sampah yang dibawa itu berkurang 10 ton per hari jika dibandingkan dalam kondisi normal atau sebelum penerapan PPKM,” kata dia.
Ia menyebutkan penurunan volume sampah disebabkan karena adanya penyekatan arus lalu lintas selama PPKM sehingga mobilitas warga atau pengunjung yang masuk dalam kota berkurang.
Kemudian selama penerapan PPKM juga ada aturan dan pembatasan kegiatan masyarakat, seperti sejumlah objek wisata ditutup, kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring, dan pembatasan kegiatan makan dan minum di tempat umum, rumah makan, kafe, dan lainnya menjadi penyebab berkurangnya volume sampah di Bukittinggi.
“Saat ini Kota Bukittinggi masih menjalani PPKM mikro dengan mobilitas warga yang masih dibatasi. Dengan kondisi PPKM itu maka aktivitas masyarakat dibatasi dan produksi sampah juga menurun. Sehingga penerapan PPKM juga berimbas terhadap pengurangan sampah di Kota Bukittinggi,” ujarnya.
Ia mengimbau warga untuk dapat membuang sampah sesuai jadwal mulai dari pukul 18.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB sesuai jadwal pengangkutan sampah di Kota Bukittinggi ke TPA Regional Payakumbuh yang dimulai pukul 22.00 WIB sampai 01.00 WIB setiap harinya.*
Baca juga: Volume sampah Kabupaten Bekasi turun 20 persen selama PPKM
Baca juga: Warga Jakarta Barat diminta pisahkan tempat sampah jenis infeksius
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021