Paris (ANTARA News/AFP) - Serikat pekerja yang mewakili pilot dan awak kabin Prancis pada Sabtu mengumumkan mogok empat hari mulai Jumat depan untuk memprotes rencana berbagai pajak tunjangan yang berhubungan dengan pekerjaan.

Rencana pemogokan akan merupakan pukulan baru untuk wisatawan Prancis, setelah aksi protes atas reformasi pensiun kontroversial yang memukul penerbangan domestik dan internasional di Prancis Kamis lalu.

Berdasarkan undang-undang yang sedang dibahas di Majelis Nasional, tunjangan seperti potongan tiket pesawat, tarif kamar hotel dan parkir bandara akan dikenakan pajak, kata Yves Deshayes dari SNPL FranceAlpa, serikat pekerja utama pilot Prancis.

Pemogokan akan berlangsung sampai Senin, 8 November, serikat pekerja mengatakan.

"Ini tidak hanya keprihatinan pilot, hal itu mempengaruhi semua orang, khususnya pekerja transportasi," kata Deshayes. Dia mendesak pemerintah untuk membatalkan perundang-undangan yang diusulkan tersebut.

Serikat SPNC/FO mewakili awak kabin memperingatkan bahwa perubahan hukum akan memiliki konsekuensi serius bagi para anggotanya.

"Banyak awak kabin tinggal di negara itu dan bekerja di Paris. Mereka menggunakan tiga dari empat tiket yang dipotong setiap bulan untuk kembali ke rumahnya," kata pemimpin serikat Fatiha Aggoune-Schneider.

Maskapai penerbangan Prancis mengeluh bahwa pemogokan dan protes bahan bakar yang menyertainya, biayanya lebih dari letusan gunung berapi Islandia yang menakutkan pada April, yang biayanya 188 juta euro (263 juta dolar AS) dalam penundaan dan kerugian bisnis. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010