Yogyakarta (ANTARA News) - Musisi Yogyakarta menggelar konser musik amal bertajuk "Gugur Gunung" untuk mengumpulkan dana bagi korban bencana letusan Gunung Merapi dan gempa disertai tsunami di Mentawai.
"Konser yang berlangsung tiga hari pada 29-31 Oktober di Universitas Gadjah Mada dan Cafe Liquid tersebut merupakan bentuk solidaritas musisi Yogyakarta terhadap korban bencana Gunung Merapi dan gempa tsunami Mentawai," kata Ketua Panitia `Gugur Gunung` Erik Soekamti di Yogyakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, ada 58 musisi maupun kelompok musik dari Yogyakarta dan luar Yogyakarta yang berpartisipasi dalam acara pengumpulan dana kemanusiaan tersebut.
"Musisi dari Yogyakarta antara lain adalah Sheila on 7, Letto, Shaggy Dog, dan Endank Soekamti. Selain konser musik, juga diadakan lelang benda-benda milik musisi," katanya.
Sejumlah musisi nasional menurut Erik telah bersedia untuk memberikan barang-barangnya untuk dilelang misalnya gitaris Eet Sjahrani yang akan melelang mikrofon miliknya dan vokalis kelompok D`Masiv Ryan yang memberikan sepasang sepatunya untuk dilelang.
"Aksi-aksi tersebut merupakan wujud spontanitas kami, seluruh keperluan untuk menggelar konser dan acara lelang merupakan hasil sumbangan dari berbagai pihak. Panitia tidak mengeluarkan uang untuk menggelar acara ini," katanya.
Menurut dia ide penggalangan dana kemanusiaan tersebut bermula dari pembicaraan beberapa musisi Yogyakarta melalui situs jejaring sosial `Twitter`.
"Bahkan pengorganisasian acara tersebut juga dilakukan melalui `Twitter`. Ternyata antusiasme musisi Yogyakarta untuk menggelar acara amal tersebut sangat besar," katanya.
Ia mengatakan aksi yang disertai pembagian masker bagi para penonton konser tersebut meskipun digelar dengan sederhana, diharapkan dapat meringankan beban para korban bencana.
"Aksi ini lebih tepat disebut sebagai gotong royong, sesuai tema acara yaitu `Gugur Gunung`. Meskipun nantinya jumlah dana yang terkumpul tidak seberapa, kami harap ini dapat membantu," katanya.
(ANT-158/H008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010