Yogyakarta (ANTARA News) - Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, kembali normal dan sejumlah maskapai penerbangan beroperasi kembali setelah mengalami penundaan aktivitas penerbangan.
"Pada pagi hari aktivitas penerbangan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta sempat mengalami penundaan dan bandara juga sempat ditutup akibat abu vulkanik yang disebabkan oleh letusan gunung Merapi. Namun saat ini sejumlah pesawat sudah terbang dan mendarat di bandara ini, termasuk lima pesawat yang sempat tertunda tadi pagi," kata Manager Operasional, PT. Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Halendra YW, di Yogyakarta, Sabtu.
Ia mengatakan penundaan penerbangan dimulai pada pagi hari hingga pukul 7.20 WIB dan sejumlah maskapai tersebut di antaranya adalah Garuda dengan penerbangan Yogyakarta tujuan Jakarta, Merpati ekpsres dari Yogyakarta tujuan Makasar dan Batavia air dari Yogyakarta tujuan Jakarta.
"Namun hingga saat ini aktivitas penerbangan di Bandara sudah beroperasi dengan normal, hingga saat ini terdapat dua maskapai yang telah memberangkatkan take off dan mendarat. Pada pukul 7.28 WIB maskapai Merpati ekspres telah take off dari Yogyakarta dengan tujuan Makasar dan maskapai Batavia telah mendarat dari Balikpapan," katanya.
Sementara itu, dari pihak manajemen Bandara Adisutjipto telah memastikan jika kondisi aktivitas penerbangan di Bandara Adisusjipto Yogyakarta hingga saat in sudah kembali normal.
Hanya ada sejumlah pesawat mengalihkan penerbangan dan pendaratannya dari Bandara Adisutjipto yaitu garuda Indonesia 202, 204 dari Jakarta menuju Yogyakarta dialihkan ke Bandara Adi Sumarmo Solo, namun kebijakan pengalihan tersebut bukan dari pihak bandara tetapi kebijakan maskapai itu sendiri dan kami tidak mengetahui alasanya.
Maskapai Lion air dari Bali yang akan mendarat di Adisutjipto pada pukul 6.25 WIB dialihkan ke bandara Juanda Surabaya karena pada saat itu bandara Adisutjipto sedang ditutup dan sedang diakukan pembersihan terhadap abu vulkanik yang menutupi landasan.
(ANT161/H008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010