Klaten (ANTARA News) - Sekitar 8.000 penduduk di kawasan rawan bencana Gunung Merapi memadati pos-pos pengungsian di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Jawa Tengah, setelah meletusnya kembali Gunung Merapi, Sabtu dini hari sekitar pukul 00.55 WIB.

Pos pengungsian di Desa Dompol itu hanya untuk mereka yang berasal dari kawasan rawan bencana (KRB) III, namun penduduk dari daerah lainnya juga ikut mengungsi ke lokasi tersebut.

"Warga yang tinggal di KRB I dan II juga ikut mengungsi ke tempat ini karena ketakutan akibat letusan Gunung Merapi Sabtu dini hari yang dinilainya lebih besar dibandingkan pada letusan pertama Selasa lalu," kata Camat Kemalang, Kabupaten Klaten, Suradi di sela-sela mengatur para pengungsi di Kemalang, Sabtu.

"Tadi malam di tempat pengungsian di sini orang luar biasa banyak, hampir semua penduduk turun ke tempat pengungsian ini. Mereka ketakutan karena letusan Merapi Sabtu dini hari tadi lebih besar dibandingkan letusan Selasa lalu. Namun, sejak tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB mereka telah pulang ke rumahnya masing-masing," katanya.

Untuk mereka yang pulang rumahnya yang masuk wilayah KRB I dan II, sementara yang KRB III masih tetap tinggal di pengungsian, kecuali kaum laki-laki.

Para pengungsi pria ini harus pulang ke rumah mencari rumput makanan ternak, itu pun juga harus hati-hati karena Gunung Merapi sampai sekarang statusnya masih dalam kondisi awas.

Para pengungsi ditempatkan di gedung sekolah dasar dan SMP Negeri I Kemalang dan rumah-rumah penduduk, baik yang berada di Pos Pengungsian Merapi Dompol, Keputren, maupun Bawukan.
(J005/A030)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010