Sementara itu, Ketua Umum RNLC19 Kris Budihardjo menjelaskan lembaganya adalah bentuk kerjasama melawan COVID-19 yang berasal dari dan ditujukan untuk warga masyarakat sendiri. Tenaga dan sumber daya lain yang dihimpun oleh RNLC19 berasal dari berbagai kalangan masyarakat, dan didayagunakan ke warga yang paling membutuhkan.
Upaya mengatasi pandemi COVID-19 tidak bisa hanya dilaksanakan oleh Pemerintah. Indonesia membutuhkan sumbangsih nyata semua pihak.
Menurut Kris, KSP dan lembaganya telah bersinergi dengan banyak pihak untuk begerak cepat memberikan bantuan kepada warga yang terkena pandemi, seperti yang dilakukan tim yang berada di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Bantuan yang diberikan antara lain pengasapan atau penguapan untuk membasmi virus corona menggunakan Corona Buster hingga pembuatan dapur umum untuk membantu warga yang tengah melakukan isolasi mandiri dan mereka yang sedang menjalani perawatan di berbagai rumah sakit.
"Gerakan RNLC19 adalah misi kemanusiaan untuk memperkuat efektifitas langkah Pemerintah sekaligus mengumpulkan sumber daya dari masyarakat dan kalangan swasta. Meski pemerintah sudah berusaha melakukan hal terbaik dalam mengatasi masalah pandemi ini, tapi kami melihat ada keterbatasannya juga. Kami hadir untuk mengefektifkan itu semua," ujar Kris.
Dalam kesempatan yang sama, aktivis kemanusiaan dan bencana, Faisal Saimima menyampaikan catatan atas kondisi terkini pandemi yang ada di berbagai wilayah Indonesia. Dia mengingatkan bahwa bencana yang terjadi akibat pandemi COVID-19 belumlah menggambarkan berbagai potensi bencana lain yang bisa dialami masyarakat Indonesia dalam waktu dekat.
Pria yang juga menjadi Ketua Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) ini menjelaskan bahwa di luar krisis yang terjadi akibat pandemi serta dampak ikutan seperti masalah ekonomi bagi masyarakat, terdapat potensi berbagai bencana alam di berbagai titik wilayah nusantara yang masih mengintai.
"Kita perlu bekerjasama dan cepat mengakhiri pandemi di negeri kita. Di lapangan, masyarakat juga menghadapi berbagai cobaan yang tak kalah berbahaya. Gunung meletus, gempa, banjir, menjadi bahaya ganda lainnya," ujar Faisal.
"Sekali lagi kita perlu bekerjasama dan membangun kesepahaman semua pihak. Kami optimis jika gerakan banyak stakeholder yang dijalankan KSP, swasta dan elemen masyarakat ini Insya Allah akan mampu mengurangi dampak berbagai bencana di masyarakat," imbuhnya.
Baca juga: Perlu peran masyarakat dalam penanganan COVID-19
Baca juga: KSP: Dukungan Pertamina dan BPPT untuk kendaraan listrik patut ditiru
Baca juga: KSP pantau penerapan PPKM di Nunukan Kalimantan Utara
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021