Kendari (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, sebanyak 369.265 warga di provinsi itu sudah menjalani vaksinasi COVID-19 guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Kamis, mengatakan vaksinasi di daerah itu terus dilakukan dengan menyasar tenaga kesehatan, petugas publik, kelompok lanjut usia (lansia), masyarakat rentan dan umum, serta remaja.
"Vaksinasi hingga hari ini sudah diberikan kepada 369.265 orang dari target 2.002.579 sasaran," kata dia.
Ia memaparkan, vaksinasi COVID-19 dosis pertama bagi nakes sudah dilakukan sebanyak 23.442 atau 114,71 persen dari total 20.436 sasaran. Sementara dosis kedua sudah diberikan kepada 21.668 orang atau 106,03 persen dari sasaran.
Selanjutnya, bagi petugas publik mencapai 224.274 orang atau 90,80 persen dari total 247.006 orang untuk dosis pertama. Lalu dosis kedua mencapai 108.420 orang atau 43,89 persen dari sasaran.
Baca juga: Satgas: Kasus meninggal akibat COVID-19 di Sultra bertambah 12 orang
Baca juga: Kemenkumham Sultra berikan asimilasi rumah 551 napi dampak COVID-19
Sementara bagi kelompok lansia, penyuntikan dosis pertama sudah dilakukan kepada 16.982 orang atau 10,80 persen dari total 157.296 sasaran. Lalu dosis kedua mencapai 7.876 orang atau 5,01 persen dari sasaran.
Berikutnya, masyarakat rentan dan umum sebanyak 102.938 orang atau 8,03 persen dari 1.281.431 sasaran. Lalu dosis kedua mencapai 25.121 atau 1,96 persen dari jumlah sasaran.
"Untuk remaja mencapai 1.629 orang atau 0,55 persen dari 296.410 sasaran. Sementara penyuntikan dosis kedua mencapai 43 orang atau 0,01 persen dari target sasaran," katanya.
Pria yang akrab disapa Dokter Wayonk ini meminta semua pihak terus disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, meski telah menjalani vaksinasi.
Selain itu, ia juga mengajak agar masyarakat mau mengikuti vaksinasi yang secara ilmiah terbukti aman dan halal sebagai upaya membentuk imun tubuh dari COVID-19.
"Protokol kesehatan 5M ini penting guna memutus mata rantai penyebaran dan menekan angka kasus COVID-19, apalagi vaksinasi belum menjangkau seluruh masyarakat di daerah kita," kata Wayonk.
Baca juga: Satgas: Kasus positif COVID-19 di Sultra bertambah 311
Baca juga: Sebelas atlet-pelatih PON Sultra terpapar Virus Corona
Baca juga: Satgas: Warga Baubau-Sultra jangan gelar resepsi nikah sampai 20 Juli
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021