"Budaya kuliner negeri ini sangat kaya, jadi sayang kalau sampai sekarang kita belum memiliki Museum Kuliner Indonesia. Ini obsesi saya untuk mewujudkannya," ujar Chef Tatang dalam Diskusi Serial Bulanan (Diserbu) Afternoon Tea - Semangat Indonesia: Budaya Kuliner nasional di Restoran Palalada, Jakarta, Jumat.
Dalam acara yang diselenggarakan Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) bersama Metro TV dan Djarum Bakti Budaya itu, Chef Tatang mengakui iri dengan sejumlah negara yang memiliki museum kuliner sesuai ciri khas masing-masing. Misalnya, Belanda memiliki museum keju dan di Brussel, ibukota Belgia, ada museum coklat.
"Indonesia juga memiliki banyak resep makanan, alat masak, cara saji, bahkan rancangan dapur yang sangat khas dari berbagai daerah. Ini semua harus terdokumentasikan dan tersimpan di museum kuliner," kata pemegang penyandang catatan di Museum Rekor Republik Indonesia (Muri) untuk jenis memasak 35 jenis masakan dalam waktu 35 menit itu.
Tatang mengharapkan, masyarakat pecinta kuliner maupun pengusaha dan pemerintah dapat saling membantu obsesinya mewujudkan museum kuliner Indonesia. "Saya lebih banyak punya keterampilan memasak dan manajemen kliner. Tapi, saya butuh dana pengelolaan, dan tempat museumnya," ujarnya.
Dalam acara Afternoon Tea yang dipandu Prima Genuita (Metro TV) tersebut Chef Tatang tampil bersama Nungki Kusumaastuti (seniman tari dan penikmat kuliner), serta Bambang Laresolo (spesialis peracik teh).
Pewarta: Priyambodo RH
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
tp msalny kalo udh trwjud museum klinerny..isinya ap aj? sjarah, bhan