Madiun (ANTARA News) - Pertandingan lanjutan liga Indonesia Divisi I Grup C yang berlangsung di Stadion Wilis, Kota Madiun, Jawa Timur, pada Jumat malam antara tim PSBK Blitar melawan Persik Kendal diwarnai perkelahian antar dua kesebelasan.
Perkelahian tersebut dipicu oleh "sliding tackle" yang dilakukan oleh pemain bertahan Persik Kendal Nur Fatoni, kepada gelandang serang PSBK Blitar Agus Wiryo pada menit ke-58.
"Sliding" yang dilakukan beberapa meter di depan kotak Laskar "Baurekso" julukan Persik Kendal ternyata memicu amarah Agus Wiryo, hingga adu jotos antar pemain tak terelakkan.
Begitu berdiri dari jatuhnya, pemain bernomor punggung 26 tersebut, langsung mengarahkan pukulan tangan kirinya ke wajah Nur Fatoni yang juga merupakan kapten kesebelasan laskar "Baurekso".
Hal tersebut turut memicu emosi dari seluruh anggota kedua kesebelasan. Pertandingan yang dipimpin oleh wasit I Nyoman Merta tersebut, sempat terhenti beberapa menit untuk menenangkan emosi para pemain yang terlibat perkelahian.
Emosi kedua kesebelasan semakin menjadi saat Wasit I Nyoman Merta menghadiahi kartu merah pada Nur Fatoni dan Agus Wiryo. Sang wasit sempat dikejar oleh beberapa pemain dari Persik Kendal karena tidak puas dengan keputusan hakim pertandingan tersebut.
Petugas kepolisian juga terpaksa memasuki lapangan guna mencegah tindak anarkis para pemain. Beruntung setelah ditenangkan oleh para "official" masing-masing tim, pertandingan dapat dilanjutkan kembali.
Pada awal pertandingan babak pertama hingga beberapa menit jelang pertandingan babak kedua berakhir, laga berlangsung dengan tempo lambat. Karena kedua tim cenderung berhati-hati saat membangun serangan.
Pertandingan ini sendiri akhirnya dimenangkan oleh PSBK Blitar dengan kedudukan 2-1 atas Persik Kendal.
Usai pertadingan beberapa suporter yang tidak puas dengan kepemimpinan Wasit I Nyoman Merta, langsung melempari dengan botol air mineral saat wasit meninggalkan lapangan.
"Bagaimana PSSI bisa maju kalau wasitnya masih seperti ini," teriak salah suporter. (ANT-072/r009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010