Palembang (ANTARA News) - Anak-anak korban bencana alam di daerah yang terjadi bencana seperti di Wasior, Mentawai dan Merapi perlu penanganan trauma. "Kami menyampaikan kepada pemerintah daerah prioritaskan penanganan traumanya dari anak-anak korban bencana," kata Ketua I Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Masna Sari di Palembang, Jumat.
Menurut dia, penanganan traumanya dari anak-anak korban bencana itu tidak sama, satu dengan lainnya ada yang orang tuanya meninggal seperti di Wasior.
Kemudian ada yang orang tuanya hilang, sakit, luka-luka dan ada pula utuh berkumpul dengan orang tuanya, tetapi tempat bermain, tempat berkumpulnya hancur pasti ada trauma, ujarnya.
Ia menyatakan, karena itu kepala daerah penanganan trauma harus lebih diprioritaskan sebelum mereka dititipkan di sekolah-sekolah yang tidak mengalami bencana.
Untuk anak-anak korban bencana ini harus dikumpulkan khusus tersendiri sampai penanganan traumanya selesai, katanya.
Selain dihibur dan diberi nasehat anak-anak korban bencana, ia juga berharap Menteri Kesehatan agar menyiapkan psikolog dan psiater secara permanen.
Ia menyatakan, kalau anak-anak korban bencana itu menjadi urusan pemerintah daerah bagi daerah yang terkena bencana.
Sementara untuk daerah yang tidak terkena bencana, menyiapkan anggarannya.
Di sisi lain ia mengatakan, kalau sekarang ini kasus anak yang paling banyak itu pornografi, karena kemajuan teknologi informasi yang mudah dan murah diakses dari handphone atau telepon genggam.
Selain melalui handphone, anak-anak itu dengan uang Rp3.000 saja sudah bisa ke warnet untuk mengakses informasi tersebut, ujarnya pula.(*)
(ANT-038/M033/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010