Magelang (ANTARA News) - Gunung Merapi, yang letusannya menimbulkan banyak korban, empat kali mengeluarkan awan panas pada Jumat mulai pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Berdasarkan catatan di Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada waktu yang sama juga terjadi gempa guguran 192 kali, gempa vulkanik 41 kali, dan multiphase 104 kali.
Luncuran material awan panas ke arah Sungai Gendol dengan jarak luncur 3,5 kilometer dengan ketinggian asap 2.000 meter.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos Retijo mengatakan pada Jumat pagi pukul 06.00-09.00 WIB kondisi cuaca di puncak Gunung Merapi cukup cerah, namun pada pukul 09,30-12.00 WIB puncak Gunungh Merapi berkabut.
"Hingga sekarang puncak Gunung Merapi tidak kelihatan karena cuaca mendung. Secara visual, tidak terlihat api diam dan guguran lava," katanya,
Ia mengatakan, erupsi gunung teraktif di Indonesia itu masih berlangsung dan Merapi masih berstatus "awas"
Retijo mengatakan sesuai rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, tidak boleh ada aktivitas di daerah rawan Merapi dengan radius 10 kilometer dari puncak.
Daerah rawan tersebut, antara lain di alur sungai sebelah selatan, tenggara, dan barat daya, meliputi Sungai Boyong, Kuning, Gendol, Woro, Bebeng, Krasak, dan Bedok.
Ia mengatakan, kalangan masyarakat agar tetap memperhatikan arahan dari pemerintah. Masyarakat jangan panik dan jangan mudah percaya pada isu yang tidak bertanggung jawab.
Dia meminta jika pemerintah daerah belum memerintahkan kalangan pengungsi pulang ke rumahnya, maka harus dipatuhi karena status gunung yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu masih "awas"
(H018/B015/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010