Berbeda dengan pelaksanaan FFI tahun lalu, Komite FFI tahun ini memberikan kelonggaran bagi film cerita panjang yang telah ditayangkan di festival-festival internasional untuk turut mendaftar. Begitu pula bagi film non cerita panjang (film pendek, film dokumenter, dan film animasi) yang belum rilis dan belum ditayangkan untuk umum.
Kelonggaran ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dan berdampak pada jumlah penayangan film untuk umum. Syarat dan ketentuan lengkap pendaftaran dapat diakses di laman resmi FFI.
Komite FFI tahun ini juga menambahkan empat kategori baru dengan penghargaan khusus, yaitu kategori kritik film dan kategori film, aktor, dan aktris terfavorit pilihan penonton.
Komite FFI bekerja sama dengan KAFEIN, asosiasi profesional yang terdiri dari para akademisi dan pengkaji film, akan menilai dan memberikan penghargaan khusus untuk kategori kritik film. Proses pendaftaran telah dibuka sejak tanggal 26 Juli 2021 dan akan ditutup tanggal 31 Agustus 2021.
Baca juga: Teknologi bantu sineas muda buat film di masa pandemi
Komite FFI juga untuk pertama kalinya mengajak masyarakat umum pencinta film Indonesia untuk ikut memeriahkan FFI 2021 dengan memilih film, aktor, dan aktris terfavorit yang filmnya mereka saksikan sepanjang bulan Oktober 2020 sampai bulan Agustus 2021.
Mereka dapat memilih secara daring melalui situs resmi FFI mulai tanggal 1 September 2021 sampai tanggal 31 Oktober 2021. Pemenang kategori terfavorit pilihan penonton ini akan mendapatkan "Piala Usmar Ismail" untuk kategori film terfavorit, "Piala Bambang Irawan" untuk kategori aktor terfavorit, dan "Piala Chitra Dewi" untuk kategori aktris terfavorit.
Penggunaan nama-nama tokoh perfilman tersebut adalah bentuk apresiasi atas karya dan kontribusinya kepada perfilman Indonesia.
Selain itu, Komite FFI juga melakukan penyempurnaan sistem penjurian yang telah ada sebelumnya dengan melibatkan asosiasi-asosiasi profesi perfilman Indonesia. Sistem penjurian FFI 2021 disosialisasikan dan disempurnakan melalui tiga tahap, yaitu pertemuan langsung, pertemuan daring, dan masukan-masukan tertulis dari asosiasi-asosiasi profesi perfilman.
Pertemuan langsung untuk mengenalkan dan membuka diskusi metode penjurian pada tanggal 27 Mei 2021 dihadiri oleh 42 orang perwakilan asosiasi dengan mayoritas perwakilan setuju dengan metode penjurian yang ditawarkan.
Pertemuan daring pada tanggal 5 Juli 2021 dihadiri oleh 31 orang perwakilan asosiasi dan mayoritas setuju dengan beberapa usulan masukan yang menjadi catatan untuk Komite FFI. Terakhir, masukan secara tertulis dari masing-masing asosiasi yang diterima sampai batas akhir tanggal 11 Juli 2021.
"Festival film bukan sekedar melahirkan proses kompetisi, tapi juga menjadi bagian membangun ekosistem perfilman dan peta membaca dinamika perfilman di Indonesia," ujar Garin Nugroho sebagai ketua komite bidang penjurian dalam keterangan resminya dikutip pada Kamis.
Garin mengatakan menyesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi perfilman Indonesia saat ini, maka sistem penjurian berdasarkan pada tiga aspek penting, yaitu penghormatan kepada organisasi profesi film dengan proses dasar penjurian dilakukan melalui asosiasi-asosiasi perfilman.
Selain itu, sistem penjurian tahap akhir untuk memilih pemenang terbaik menggunakan sistem dewan juri yang dilakukan oleh festival-festival film besar di dunia dan pernah dilakukan oleh FFI, dan partisipasi masyarakat yang lebih luas dengan kategori kritik film dan kategori film, aktor dan aktris terfavorit pilihan penonton.
Direktur Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid memberikan dukungannya terhadap sistem penjurian FFI tahun ini.
"Dalam melakukan penilaian, tentu tidak dilakukan secara asal-asalan. Semua hal harus dipikirkan agar penilaian yang dilakukan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan optimal serta transparan," ujar Hilmar.
"Oleh karena itu, tahun ini penilaian dilakukan secara bertahap bahkan juga melibatkan masyarakat umum pecinta film Indonesia untuk berperan aktif memilih film, aktor dan aktris favorit mereka," lanjutnya.
Sistem penjurian film cerita panjang tahun ini terbagi menjadi empat tahap, yaitu tahap seleksi awal, tahap film rekomendasi, tahap film nominasi, dan tahap film pemenang. Film-film yang telah mendaftar akan diseleksi secara administratif dan masuk dalam tahap seleksi awal.
Pada tahap film rekomendasi, asosiasi melalui anggotanya akan memilih 10 film yang memenuhi kriteria nilai-nilai profesionalisme masing-masing asosiasi dengan tetap menilai film secara menyeluruh (komprehensif).
Tahap selanjutnya, film nominasi akan dinilai oleh Juri Nominasi untuk menentukan lima nomine pada setiap kategori. Hasil rekomendasi nomine ini akan didiskusikan dalam rapat dengar pendapat penentuan Nominasi FFI 2021 yang dilakukan dengan cara diskusi terbuka dan pemungutan suara.
Pada proses penjurian tahap akhir, pemilihan satu pemenang pada masing-masing kategori dilakukan oleh Dewan Juri FFI 2021, yang terdiri dari 15 orang perwakilan ekosistem perfilman Indonesia dengan beragam latar belakang profesi.
Mereka dipilih oleh Komite Tetap FFI 2021-2023 berdasarkan rekomendasi dari masing-masing asosiasi. Dewan Juri akan memberikan hasil pilihan akhir yang akan didiskusikan dalam rapat penentuan Pemenang FFI 2021. Penentuan pemenang dilakukan dengan cara diskusi terbuka dan pemungutan suara. Seluruh proses penjurian dihitung dan diawasi oleh Akuntan Publik.
Sementara itu, sistem penjurian film non cerita panjang hanya terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap seleksi awal, tahap nominasi, dan tahap pemenang. Rincian sistem penjurian FFI 2021 dapat diakses di situs resmi FFI.
Sistem penjurian ini akan terus disempurnakan dengan memperhatikan perkembangan film dan ekosistem perfilman Indonesia. Sejarah menunjukkan tidak ada sistem penjurian yang sempurna, tetapi Komite FFI akan terus berprogres dan berproses dalam melakukan penyempurnaan secara terbuka.
Seleksi dan penjurian akan berlangsung mulai tanggal 30 Agustus 2021 sampai tanggal 25 Oktober 2021.
Baca juga: Tantangan FFI hadirkan sinema berkualitas di tengah pandemi
Baca juga: Reza Rahadian jabat Ketua FFI 2021-2023 gantikan Lukman Sardi
Baca juga: Makna di balik tema "Sejarah Film dan Media Baru" FFI 2021
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021