Jakarta (ANTARA News) - Microsoft Corp mengalahkan ekspektasi Wall Street bahwa pendapatan triwulan perusahaan itu jatuh 51 persen, dengan membukukan nilai penjualan lebih tinggi berkat produk andalannya Windows dan perangkat lunak Office sehingga mematahkan kekhawatiran iPad buatan Apple Inc akan menyisihkan andalan Microsoft itu.
Saham Microsoft yang tahun ini turun 14 perseb, naik 3 persen pada perdagangan kemarin. Meskipun penjualan dan labanya naik dua kali lipat dalam dalam delapan tahun terakhir, saham Microsoft tidak bergerak karena investor mengkhawatirkan kemampuannya melawan saingan baru seperti Google Inc atau beradaptasi dengan cara baru berkomputasi.
Pertumbuhan pendapatan triwulan perusahan ini dikerek oleh peluncuran video game Halo yang laris, tapi tertutup oleh performa pendapatan Windows pada triwulan tahun lalu ketika ekonomi baru bangkit dari penurunan.
Windows 7 telah terjual hingga mencapai rekor 240 juta kopi sejak diluncurkan setahun lalu, sementara aplikasi Office Suite yang memulai debutnhya musim semi ini membuat awal yang tak terlalu kuat.
"Laporan kematian Windows dan Office itu prematur, perusahaan masih memliki mesin uangnya," kata Colin Gillis, analis di BGC Keuangan. "Orang-orang membeli sekitar Windows dan Office senilai 10 miliar dolar dalam triwulan ini. Mesin kembar Microsoft itu masih menjadi unggulan."
Unit Windows dan Office menyumbangkan lebih dari 60 persen penjualan dan lebih dari 80 persen keuntungan. Wall Street sendiri menilai penjualan Windows dan Office tumbuh sekitar 7 persen kuartal ini.
Merugi
Divisi layanan online Microsoft, termasuk mesin pencari Bing dan portal MSN, adalah titik terlemah dari kinerja triwulanan perusahaan, yang kerugiannya bertambah 17 persen menjadi 560 juta dolar AS.
Unit yang berinvestasi besar-besaran untuk mengejar ketertinggalannya dari Google dan Yahoo Inc Web itu telah merugi 6 miliar dolar AS pada lima tahun terakhir.
"Kami ingin melihat layanan bisnis online berupaya lebih baik dari apa yang dicapai saat ini," kata Andrew Miedler, analis dari Edward Jones, menunjuk pertumbuhan pendapatan unit ini berjalan lambat belanja iklannya bertambah.
"Kami ingin melihat hal yang lebih besar lagi dari divisi online karena Microsoft membutuhkan pilar lain, dan iklan online adalah pasar yang cukup besar," tambah Miedler.
Microsoft tersusul musuh utamanya Apple sebagai perusahaan teknologi paling kaya Mei lalu, dan Apple sudah tidak tampak lagi sejak pelanggan membeli ponsel dan komputer tablet buatannya.
Namun perusahaan itu tidak melihat efek buruk penjualan komputer ber-Windows dari perangkat tablet populer iPad buatan Apple, yang dijual mendekati 8 juta unit, kata Chief Financial Officer, Peter Klein.
"Kami sama sekali belum melihat semua itu. Para analis yang meneliti ini kebanyakan berpikir bahwa ini (tablet pasar) bersifat aditif untuk pasar PC," kata Klein.
Produsen piranti lunak terbesar dunia itu membukukan laba kuartal pertama sebesar 5,4 miliar dolar AS, atau 62 sen per saham, naik dari 3,6 miliar dolar AS atau 40 sen per saham yang dicapai kuartal sama tahun lalu.
Wall Street
Microsoft menumbangkan prediksi Wall Street bahwa perusahaan itu akan untung 55 sen per saham, demikian Thomson Reuters.
Penjualan naik 25 persen menjadi 16,2 miliar dolar AS, di atas rata-rata perkiraan analis 15,8 miliar dolar AS.
Klein mengatakan perusahaan akan terus membeli komputer baru, mempertahankan pemulihan belanja teknologi tinggi, meskipun sektor konsumen tidak begitu kuat.
"Kami merasa sangat baik dengan penyegaran bisnis. Di sisi konsumen, mungkin agak sedikit berkurang dari yang dikhawatirkan orang, tapi masih dapat tumbuh," sambungnya.
Pada triwulan terbaru, unit Office dari Microsoft adalah mesin uang terbesar yang telah menyumbang keuntungan 3,4 miliar dolar AS. Disusul unit Windows yang membukukan laba 3,3 miliar dolar AS.
Unit server dan tool yang menjual piranti lunak dan layanan komputasi berbasis internet serta penyimpanan data, menyumbangkan keuntungan sebesar 1,6 miliar dolar AS.
Sedangkan unit entertenmen dan perangkat Micorsoft yang menjual perangkat game populer Xbox dan piranti lunak ponsel yang tidak begitu suskes, dilaporkan mencetak laba 382 juta dolar AS, terutama berkat penjualan game Halo. (*)
Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010