"Kami terpaksa harus efisien menggunakan air dan antre jika ingin ke kamar mandi karena pasokan aikr kurang," kata Hariatun (43) pengungsi di pos pengungsian Umbulharjo, Jumat.
Ia mengatakan bahwa ketersediaan air bersih untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK) di tempat pengungsian ini memang mendesak direalisasi agar pengungsi tidak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hariatun mengaku pasokan air di tempat pengungsian ini sejak tiga hari lalu memang cenderung berkurang, padahal pengungsi setiap hari harus membutuhkan air untuk MCK.
"Sejak tiga hari lalu pasokan air mulai tidak lancar, termasuk jumlah kamar mandinya yang sedikit sehingga jika menggunakan harus antre," kata pengungsi di Umbulharjo Srinani (34).
Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak PBA) sudah memberi pasokan air bersih di tempat pengungsian secara rutin agar bisa dimanfaatkan kalangan pengungsi untuk keperluan MCK.
"Kami sudah mengirim bak penampungan air ke semua tempat pengungsian di daerah ini. Masing-masing tempat pengungsian ditambah dua hingga tiga bak penampungan air agar bisa memenuhi keperluan MCK para pengungsi," kata Komandan Satkorlak PBA Widi Sutikno.
Ia mengatakan kebutuhan air, termasuk bahan makanan di tempat pengungsian setiap hari dipenuhi. "Kami berusaha memenuhi kebutuhan kalangan pengungsi di selama berada di tempat pengungsian," katanya.
Menurut dia, kebutuhan para pengungsi selama berada di tempat pengungsian tidak boleh diabaikan karena mereka kini hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah daerah.
(B015*V001/M008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010