Padang (ANTARA News) - Tim Teknis Dinas Pekerjaan Umum Sumbar terpaksa menunda pendataan terhadap infrustruktur jalan, jembatan, dan bangunan yang rusak pascagempa di Kepulauan Mentawai karena terkendala minimnya angkutan kapal.
"Terbatasnya sarana angkutan berupa speed boat, maka hanya Tim Tekhnis PU Sumbar bagian air yang menyisir dusun Munte, desa Malakopak, sedangkan bagian lainnya masih menunggu di Posko Satkorlak Penanggulangan Bencana (PB) di Kecamatan Sikakap," kata petugas teknis Muhammad Arif ST saat dihubungi dari Padang, Jumat.
Menurut dia, tenaga tekhnis bagian air Dinas Prasjal Tarkim Sumbar itu, berangkat bersama sejumlah wartawan dan relawan serta petugas Satkorlak PB Mentawai.
Padahal, menurut dia Bupati Mentawai Edison di hadapan gubernur menjanjikan akan menambahkan kapal untuk membawa tim teknis melakukan pendataan.
"Kini, belum ada tambahan kapal dari Pemerintah Kabupaten Mentawai, sementara itu bantuan juga terus mengalir dan menumpuk di gudang Posko Satkorlak PB Mentawai di Kecamatan Sikakap," katanya.
Wakil Kamla di Sikakap Kopral Satu (TNI AL) Raemul, mengatakan penumpukan bantuan masih terjadi di gudang Posko Satkorlak PB Mentawai terkait minimnya sarana angkutan untuk mendistribusikan bantuan tersebut.
"Minimnya angkutan mengakibatkan baru sebagian bantuan yang bisa disalurkan dengan KM Guci. Sedangkan lainnya masih ditumpuk. Tumpukan bantuan diyakini akan bertambah banyak karena kini KRI Manado juga merapat di Sikakap," katanya.
Kapal tesebut selain membawa makanan, obat-obatan juga tim medis.
Ia menambahkan, selain minimnya sarana angkutan laut, pendistribusian bantuan juga terkendala karena cuaca buruk di daerah kepulauan itu.
(F011/A033/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010