Padang (ANTARA News) - Hujan lebat disertai angin kencang di daerah Sikakap, Kabupaten Mentawai, membuat pendistribusian bantuan bagi ke pengungsian terpaksa dihentikan.
"Saat ini angin kencang disertai hujan lebat di daerah Sikakap, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, distribusi barang bagi warga yang berada di tempat pengungsian terpaksa dihentikan,"kata Koordinator Tanggap darurat BPBD di Sikakap, Joskamtir, saat di konfirmasikan melalui telepon dari Kota Padang, Kamis.
Menurutnya, jika dipaksakan juga untuk mendistribusikan bantuan bagi warga akan sangat membahayakan tim bantuan.
"Kita takut nantinya terjadi ombak besar ketika mendistribusikan bantuan saat angin kencang disertai hujan lebat, apalagi pada malam hari,"katanya.
Dia menambahkan, pascagempa yang melanda di Kabupaten Mentawai, banyak pohon-pohon tumbang yang berada di laut.
"Kita tidak dapat berpedoman lagi pada malam hari saat angin kencang disertai hujan lebat, apalagi banyak banyaknya tumbang yang belum dibersihkan di tengah laut,"katanya.
Dia mengatakan, warga yang mengalami luka baik berat maupun ringan saat ini mendapat perawatan di Puskesmas.
"Sangat disayangkan, obat-obatan yang ada sudah mulai menipis untuk membantu warga yang sakit maupun luka-luka ketika terjadi gempa dan Tsunami,"katanya.
"Tenaga medis juga tak cukup, t Tim Kesehatan dari Kota Padang sudah berangkat ke Mentawai, para warga berharap cepat datang sehingga dapat sgera mengobati korban yang luka-luka,"katanya.
Dia menambahkan, pengungsi korban bencana gempa dan Tsunami di Kepulauan Mentawai, sebagian sudah tersentuh bantuan.
Data posko tanggap darurat di Kecamatan Sikakap, Mentawai, Kamis, menyebutkan sejumlah kapal-kapal pengangkut bantuan logistik dari Pelabuhan Teluk Bayur-, sudah merapat di Sikakap.
"Bantuan dari Padang ada yang didistribusikan melalui jalur udara dengan pesawat hercules milik TNI Angkatan Udara ke titik terkena dampak tsunami,"kata Joskamtir.
(ANT/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010