Padang (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Barat mengakui bahwa informasi potensi tsunami yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana pascagempa 7,2 skala Richter di Mentawai, tidak sampai ke masyarakat di daerah kepulauan itu.

"Informasi peringatan potensi tsunami yang disiarkan melalui media TV nasional dan perangkat lainnya tidak sampai di masyarakat yang bermukim di daerah yang terkena bencana ini", kata Gubernur Irwan Prayitno kepada ANTARA News di Padang, Kamis malam.

Menurut dia, tidak sampainya peringatan akan terjadinya tsunami itu karena di Mentawai berada di wilayah terpencil dan sulit dijangkau komunikasi.

"Akibatnya, pascagempa mengguncang Mentawai tidak semua warga di daerah pesisir mengungsi ke tempat ketinggian, hingga gelombang tsunami datang dan menerjang pemukiman," katanya..

Ia mengatakan, tsunami terjadi 15 menit setelah gempa 7,2 SR terjadi pada Senin (25/10) pukul 21.42 WIB.

Gelombang tsunami melanda 27 dusun di pesisir pantai Pulau Pagai dengan ketinggian bervariasi antara tiga hingga 12 meter yang menyapu rumah-rumah serta warga yang terlambat mengungsi ke tempat ketinggian.

Enam dari 27 dusun habis 100 persen dan tidak menyisakan satu pun bangunan serta menyeret banyak warganya.
(H014/Z002)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010