Beijing (ANTARA News/AFP) - China pada Kamis mengatakan bahwa para eksportirnya merasakan tekanan apresiasi yuan baru-baru ini, yang telah membuat mereka ragu untuk mengambil pesanan besar atau jangka panjang.
Sementara kritikus di Amerika Serikat dan Eropa telah menyatakan bahwa China secara artifisial menjaga nilai yuan rendah untuk memberikan eksportir keunggulan yang tidak adil, Beijing
mengatakan setiap kenaikan tiba-tiba akan menghancurkan perusahaan China dan menyebabkan pengangguran massal.
"Apresiasi yuan telah dipercepat," juru bicara Departemen Perindustrian dan Teknologi Informasi, Zhu Hongren, mengatakan dalam sebuah konferensi pers.
"Khawatir dengan perubahan kurs mata uang asing yang besar, perusahaan tidak berani menerima pesanan besar dan jangka panjang untuk barang. Operasi produksi dan bisnis mereka telah terkena dampak serius," kata Zhu.
China berjanji pada Juni untuk membiarkan perdagangan yuan lebih bebas dan sejak itu yuan menguat sedikit. Tetapi Beijing telah mempertahankan pegangan erat pada mata uangnya meskipun Amerika Serikat dan Eropa menekannya untuk membiarkan naik pada laju yang lebih cepat.
China pada Kamis menetapkan tingkat paritas tengah yuan pada 6,6986 terhadap dolar, yang merupakan kenaikan (apresiasi) hampir dua persen sejak pengumuman Juni.
Zhu mengatakan, perjalanan surveinya baru-baru ini ke provinsi timur Zhejiang menemukan bahwa yuan yang kuat telah memberikan tekanan terhadap profitabilitas eksportir.
"Perusahaan, pengusaha dan karyawan semua khawatir tentangtekanan dari apresiasi yuan," katanya. (A026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010