Kendari (ANTARA News) - Universitas Haluoleo (Unhalu) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) membebaskan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) kepada mahasiswa yang berprestasi selama menempuh studi di kampus tersebut.
"Bagi mahasiswa yang mewakili Unhalu dalam lomba atau kompetisi tingkat nasional di bidang olahraga, seni dan ilmiah akan mendapatkan hadiah bebas SPP selama menempuh studi di universitas ini," kata Rektor Unhalu, Prof Dr Usman Rianse di Kendari, Kamis.
Usman mengatakan, mahasiswa yang sementara menempuh pendidikan agar dapat menjadikan prestasi para lulusan terbaik Unhalu sebagai motivator belajar dalam meraih prestasi akademik, bukan saja di Unhalu tetapi juga di tingkat nasional.
"Pada saat ini jumlah lulusan telah mencapai 31.193 sarjana, program diploma 10.120 dan 927 magister. Dengan demikian Unhalu telah menghasilkan 42.240 alumni," ujarnya.
Ia mengatakan, kesemua lulusan tersebut telah tersebar di berbagai lapangan kerja baik instansi pemerintah maupun swasta dan kemungkinan masih ada yang sementara mencari pekerjaan.
"Jangan mencari pekerjaan dengan jalan yang tidak benar dan diharamkan oleh agama," tegasnya.
Sementara itu, persentase jumlah kelulusan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas 3,00 dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Ia mengatakan, hal itu ditunjang oleh beberapa pertimbangan seperti pelayanan pendidikan yang baik, kualitas tenaga pengajar meningkat, evaluasi dan revisi kurikulum yang terus berjalan serta motivasi belajar para mahasiswa semakin membaik.
"Terciptanya nuansa akademik yang semakin kondusif ini tentunya sangat menjamin proses pelaksanaan kegiatan akademik," ujarnya.
Ia menambahkan, ke depannya Unhalu akan terus melakukan pembenahan dan pengembangan unsur-unsur Tridharma Perguruan Tinggi yang ditunjukkan pada percepatan pencapaian visi kampus tersebut.
"Menjadikan perguruan tinggi yang maju, bermartabat, berbudaya akademik, dalam membentuk SDM cerdas komprehensif secara berkelanjutan dalam rangka membangun peradaban dunia yang lebih humanis dan holistik," ujarnya. (ANT-255/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010