Kuala Lumpur (ANTARA News) - Rencana pembangunan monorel yang menghubungkan sejumlah kota Bandung, mendapat respon besar dari sejumlah perusahaan mancanegara termasuk dari Malaysia yang secara terbuka menyatakan minatnya jadi mitra pembangunan fasilitas monorel tersebut.
"Perusahaan Malaysia tersebut mengajak kami mengunjungi pabriknya," kata Joko Sucahyono, managing partner Panghegar Group di sela-sela pameran "Bandung Week 2010" di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.
Joko menjelaskan, penawaran perusahaan Malaysia itu sejalan dengan keinginan pemerintah kota Bandung untuk melaksanakan pembangunan monorel sepanjang 11 kilometer dari wilayah Dago, Ciumbuleuit, Cihampelas, Alun-Alun hingga Cikapundung.
Menurut dia, saat ini sudah ada sejumlah investor yang berminat menanamkan investasinya dalam penyediaan fasilitas monorel ini seperti China, Taiwan, dan Kanada.
"Soal investornya kita bisa memilih siapa saja yang kita anggap pantas dan tetap berpedoman pada aturan yang berlaku seperti proses penawarannya tetap melalui tender," kata Joko.
Terkait dengan pembangunan monorel tersebut, dijelaskannya bahwa Panghegar Group sudah mendapatkan lisensi untuk menyelenggarakan pembangunan monorel tersebut.
"Pemerintah Kota Bandung berencana membangun monorel di sepanjang Sungai Cikapundung yang membelah Kota Bandung dan diharapkan selesai dalam jangka waktu satu tahun," ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Dada Rosada menjelaskan pembangunan monorel ditujukan untuk mengurangi kemacetan dan memperlancar roda perekonomian di kota Bandung seharusnya sudah selesai. Namun agak tersendat karena ada pergantian mitra kerja sama proyek tersebut.
Dada menjelaskan pada proyek monorel ini, pihaknya bekerja sama dengan Panghegar Group dan berharap tahun ini pembangunannya sudah bisa terlaksana sehingga tahun 2011 bisa beroperasi.
"Kami berharap proyek ini berjalan dengan sesuai ketentuan dan target waktunya," ungkap dia. (N004/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010