Fluktuasi harga kedelai dunia disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat yang masih belum memasuki masa panenJakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan menjamin ketersediaan kedelai secara nasional tetap aman dengan harga yang wajar dan terjangkau di tengah fluktuasi harga kedelai dunia saat ini.
"Fluktuasi harga kedelai dunia disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat yang masih belum memasuki masa panen, sehingga berdampak pada naiknya harga kedelai saat ini," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Fluktuasi harga ini diharapkan tidak menyurutkan para perajin tahu dan tempe untuk terus berproduksi agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan proteinnya dengan baik.
Untuk itu, Oke mengimbau pelaku usaha tetap tenang.
Berdasarkan tren harga yang dikutip dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu keempat Juli 2021 sebesar 14,33 dolar AS per bushels (Rp8.924 per kg landed price), naik 5,4 persen dibanding sebulan sebelumnya 13,60 dolar AS per bushels (Rp8.526 per kg landed price).
Baca juga: Kemendag minta importir turunkan harga kedelai
Oke menjelaskan, dampak kenaikan harga kedelai dunia baru akan terasa pada bulan mendatang. Dengan turunnya harga kedelai secara signifikan selama ini, para perajin tahu dan tempe diharapkan masih mendapatkan harga kedelai yang wajar dan terjangkau.
Saat ini, secara umum harga kedelai di tingkat perajin di kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai tetap terjaga sekitar Rp10.000 per kg.
Sementara itu, ketersediaan kedelai secara nasional masih sangat mencukupi. Stok secara nasional masih sekitar 610 ribu ton dan cukup untuk tiga bulan mendatang.
"Kami memastikan ketersediaan stok kedelai dapat terus memenuhi keperluan industri tahu dan tempe. Untuk itu, kami mengimbau kepada pelaku usaha kedelai dan para perajin agar jangan khawatir dan tetap menjalankan kegiatan usahanya agar masyarakat dapat menikmati tahu dan tempe sebagai salah satu sumber protein dengan harga yang terjangkau," tambah Oke.
Secara rutin, Kementerian Perdagangan akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga.
Kemendag ingin memastikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar.
Baca juga: Kementan subsidi biaya distribusi kedelai bantu perajin tahu-tempe
Baca juga: Perajin tahu di Ngawi keluhkan tingginya harga kedelai
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021