Sleman (ANTARA News) - Letusan Gunung Merapi Selasa (26/10) tidak sampai merusak mata air "Umbul Wadon" yang menjadi andalan warga lereng Gunung Merapi dan Perusahaan Air Minum Daerah Kabupaten Sleman dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
"Bersyukur pada letusan Selasa (28/10) sore sumber air `Umbul Wadon` di dasar Kali Kuning yang posisinya berada di antara Sungai Gendol dan Sungai Bebeng tidak mengalami masalah baik debit maupun kualitasnya," kata Direktur PDAM Suratno, Kamis.
Menurut dia, jatah air untuk PDAM Sleman yang hanya 70 liter per detik saat ini pas-pasan untuk melayani masyarakat sebanyak 30.000 jiwa mulai dari Kecamatan Pakem, Ngemplak, Sleman, Mlati, Depok dan Kecamatan Kalasan.
"Walaupun demikian banyaknya pengungsi di Desa Hargobinangun yang mengalami kesulitan air bersih karena sumber air dari sungai sekitar tidak memungkinkan akibat tercemar abu vulkanik maka PDAM Sleman berupaya mengatasi hal tersebut dengan pemasangan jaringan pipa baru," katanya.
Ia mengatakan, pemasangan pipa yang sedianya dilakukan Selasa (26/10) malam terpaksa dibatalkan karena Gunung Merapi meletus sehingga terjadi kepanikan yang luar biasa sehingga baru Rabu (27/10) malam dilaksanakan dengan memotong Jalan Kaliurang.
"Sedangkan untuk membantu keperluan air bersih di barak-barak pengungsian karena PDAM Sleman hanya memiliki satu unit mobil tangki apalagi dalam kondisi darurat seperti saat ini maka PDAM Sleman menyediakan bantuan untuk pengambilan air melalui truk tangki yang lokasinya di Reservoir Beji, Jalan Kaliurang Kilometer 16," katanya.
Suratnon mengatakan, beberapa truk tangki telah memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Hanya saja mohon pengambilannya dilakukan dengan jelas dan teratur supaya distribusi air kepada masyarakat lainnya tidak terganggu," katanya. (ANT/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010