Kita lihat memang ada pekerjaan yang hilang, tetapi ada juga pekerjaan baru yang terbentuk karena ekonomi hijau sehingga sama sekali tidak perlu dikhawatirkan.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan ekonomi hijau menciptakan pekerjaan dan investasi yang relatif besar selama ini, selain mencegah pemanasan global.

"Kita lihat memang ada pekerjaan yang hilang, tetapi ada juga pekerjaan baru yang terbentuk karena ekonomi hijau sehingga sama sekali tidak perlu dikhawatirkan," ujar Suharso dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Maka dari itu, ia berpendapat bahwa ekonomi hijau memberikan peluang yang besar bagi perekonomian Indonesia ke depan.

Baca juga: Di forum G20, Menteri ESDM paparkan langkah RI menuju ekonomi hijau

Berdasarkan studi McKinsey, pengeluaran untuk energi terbarukan menciptakan pekerjaan lima kali lebih banyak per juta dolar AS yang diinvestasikan daripada pengeluaran untuk energi terbarukan.

Sementara itu hasil simulasi Bappenas menunjukkan kegiatan energi baru terbarukan dan restorasi lahan gambut dengan skenario transformasi ekonomi dapat menciptakan 103 ribu pekerjaan setiap tahun.

Baca juga: Indonesia tekankan pentingnya ekonomi sirkular di tengah pandemi

Dengan demikian, Suharso menuturkan transformasi ekonomi Indonesia ke depan harus menuju ekonomi hijau dan rendah, sehingga tidak hanya meningkatkan ekonomi dan mata pencaharian dalam jangka pendek, tetapi juga melindungi kesejahteraan untuk jangka yang lebih panjang.

"Yang penting adalah transformasi ekonomi itu memerlukan orkestrasi, baik bersifat jangka menengah panjang maupun yang bersifat lintas pelaku," ucapnya.

Strategi transformasi ekonomi inklusif dilakukan melalui pengembangan energi baru terbarukan, penerapan ekonomi sirkular pembangunan fasilitas pengolahan sampah dan B3, pengembangan pertanian berkelanjutan, dan restorasi lahan berkelanjutan.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021