Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menandatangani perpanjangan empat blok minyak dan gas sebagai upaya menjaga kelangsungan produksi di wilayah kerja tersebut.
Penandatanganan yang disaksikan Menteri ESDM, Darwin Saleh, dilakukan di Jakarta, Kamis, antara Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), R Priyono, dan kontraktor kontrak kerja sama keempat blok.
Turut hadir antara lain Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Legowo, Ketua Komisi VII DPR, Teuku Riefky Harsya, dan Gubernur Aceh, Irwandy Yusuf.
Keempat blok yang diperpanjang maksimal 20 tahun itu adalah Blok A yang dioperasikan PT Medco EP Malaka dengan masa akhir kontrak 31 Agustus 2011, South and Central Sumatra dengan operator PT Medco EP Indonesia dan masa habis kontrak 27 November 2013, Bawean oleh Camar Resources Canada Inc dengan akhir kontrak 6 Februari 2011, dan Madura Strait oleh Husky Oil Madura Ltd yang berakhir 19 Oktober 2012.
Blok Bawean dan South and Central Sumatra sudah berproduksi, sedang dua lainnya dalam tahap pengembangan.
Darwin Saleh mengatakan, produksi gas blok perpanjangan akan diperuntukkan bagi kepentingan domestik.
"Kalau pun sekarang belum optimal, permasalahannya ada di infrastruktur yang memang perlu waktu merealisasikannya," katanya.
Saat ini, produksi gas Blok South and Central Sumatra telah digunakan memenuhi pupuk Sriwijaya dan pembangkit listrik di Sumatera Selatan.
Sedang, gas bumi Blok A akan buat kebutuhan pupuk Iskandar Muda dan PLN dan gas Madura Strait akan buat pembangkit dan industri di Jatim.
Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo mengatakan, komitmen eksplorasi mencapai 155 juta dolar AS.
Sedang, rencana investasi keempat blok perpanjangan adalah 4,58 miliar dolar AS.
"Tambahan cadangan minyak bumi baru 321 juta barel dan gas 2,4 triliun kubik dan produksi minyak selama masa perpanjangan 174 juta barel dan gas 1,78 triliun kaki kubik," kata Evita. (K007/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010