"Pemerintah pusat selalu berusaha mendorong, meningkatkan kapasitas pemerintah daerah. Kapasitas layanan, kapasitas teknologi yang dimiliki oleh pemerintah daerah tentunya," kata Novrizal dalam diskusi Festival Peduli sampah Nasional 2021, dipantau virtual dari Jakarta pada Rabu.
Peningkatan itu dilakukan lewat berbagai upaya, regulasi yang sudah disiapkan termasuk dukungan keuangan dalam bentuk dana alokasi khusus, dana insentif daerah dan berbagai bantuan lain kepada pemerintah daerah.
Dia menjelaskan bahwa pemerintah juga tengah mendorong beberapa kebijakan pemanfaatan sampah menggunakan teknologi baru seperti Refused Derived Fuel (RDF) untuk mengolah sampah yang menggantikan batu bara menjadi bahan bakar.
Baca juga: KLHK sebut pengelolaan sampah alami perkembangan signifikan
Baca juga: DLH DKI dorong warga aktif pilah sampah rumah tangga
Peningkatan kapasitas itu dilakukan untuk mencapai target 100 persen sampah terkelola dengan baik dan benar pada 2025 yang diukur melalui pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen.
Dalam kesempatan itu Novrizal juga menyampaikan apresiasi terhadap peran produsen dan masyarakat dalam perkembangan pengelolaan sampah di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.Dia menyoroti bagaimana banyak produsen yang menyatakan komitmennya untuk ikut dalam menyelesaikan persoalan sampah di tanah air, salah satunya adalah dengan mendukung penarikan kembali sampah kemasan oleh produsen.
Selain itu, di tingkat masyarakat juga semakin banyak inovasi dan usaha untuk menangani sampah termasuk semakin banyaknya bank sampah, tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS3R) serta wirausaha sosial yang bergerak di sektor pengelolaan sampah.*
Baca juga: KLHK: Penumbuhan kesadaran masih jadi tantangan pengelolaan sampah
Baca juga: KLHK jelaskan faktor pendukung perbesar ekosistem ekonomi sirkular
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021