Yogyakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas meminta para pengungsi untuk tetap berada di lokasi pengungsian hingga pemerintah menyatakan tempat tinggal mereka sudah aman.

"Saya meminta kepada para pengungsi untuk sementara tetap berada di tempat pengungsian hingga situasinya benar-benar aman," kata Gusti Kanjeng Ratu Hemas di lokasi Pengungsian Desa Kepuhharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman DI Yogyakarta, Kamis.

Menurut Ratu Hemas, situasi di pengungsian memang tidak senyaman tinggal di rumah sendiri, tapi dalam situasi bencana alam gunung meletus seperti saat ini para pengungsi agar tetap bertahan di lokasi pengungsian hingga situasinya benar-benar aman.

Dari dialog dari dengan sejumlah pengungsi, menurut dia, harapan yang disampaikan para pengungsi antara lain bagaimana bisa cepat kembali ke rumah tempat tinggal mereka, ada yang memikirkan bagaimana hewan ternak mereka yang tidak terurus maupun yang tewas karena awan panas, serta ada juga yang mengeluhkan rumahnya hancur.

Selain itu, kata dia, ada juga mengeluhkan sarana mandi, cuci, dan kakus (MCK) di lokasi pengungsian masih minim dibandingkan dengan jumlah pengungsi, sehingga terjadi antrean pada saat akan buang air besar atau pun mandi.

Ratu Hemas meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sleman untuk lebih optimal menyediakan fasilitas air bersih dan MCK di lokasi pengungsian.

Menurut dia, persiapan penanganan pengungsi korban letusan gunung merapi sudah baik, tinggal pelaksanaan di lapangan.

Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sleman untuk menambah air bersih dan MCK dalam waktu dua hari, agar para pengungsi nyaman berada di pengungsian dan tetap melakukan aktivitas sehari-hari secara normal.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, jumlah pengungsi korban letusan Gunung Merapi hingga hari ketiga, Kamis, ada sekitar 16.000 orang yang tersebar di tujuh lokasi pengungsian di tiga kecamatan.

Lokasi pengungsian tersebut meliputi di Desa Umbulharjo, Desa Kepuhharjo, dan Desa Glagahharjo di Kecamatan Cangkringan. Kemudian Desa Purwobinangun dan Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem serta Desa Wonokerto dan Girikerto di Kecamatan Turi.

Menurut Sri Purnomo, jumlah pengungsi korban letusan Gunung Merapi semula sekitar 19.000 orang, tapi mulai Kamis ini sebagian pengungsi yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III sudah diizinkan untuk kembali ke rumahnya masing-masing.

Sedangkan, pengungsi yang tinggal di KRB I dan KRB II masih diminta tetap berada di lokasi pengungsian sampai desa tempat tinggal mereka dinyatakan aman.

"Dari hasil survei tim ahli, masih ada erupsi yang tertahan di kawah Gunung Merapi yang setiap saat bisa turun ke bawah," katanya.

Karena itu, sebelum situasinya dinyatakan benar-benar aman maka warga yang tinggal di KRB I dan KRB II diminta untuk tetap berada di lokasi pengungsian.

Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengunjungi lokasi pengungsi korban letusan Gunung Merapi didampingi empat anggota DPD RI yakni, Hafidh Asrom, Bambang Suroso, Supardi, dan Nurmawati.

Rombongan anggota DPD RI itu mengunjungi lokasi pengungsi di Desa Umbulharjo dan Desa Kepuhharjo Kecamatan Cangkringan serta mengunjungi korban yang mengalami luka bakar di RS Sardjito Yogyakarta. (R024/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010