Profitabilitas lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu

    
Jakarta, 28 Oktober 2010 (ANTARA) - PT Elnusa Tbk (kode emiten BEI: ELSA) - perusahaan nasional terkemuka penyedia layanan jasa terintegrasi di bidang hulu migas, mencatatkan pendapatan kuartal III-2010 mencapai Rp 3,19 triliun, tumbuh 28,15% dibandingkan periode yang sama tahun 2009 yang senilai Rp 2,49 triliun. Pertumbuhan pendapatan ini di antaranya didorong oleh perolehan kontrak yang didapat Perseroan, di mana hingga September 2010, kontrak jasa hulu migas yang diraih Perseroan telah mencapai USD 328,95 juta.

     Kontributor utama pendapatan usaha berasal dari bisnis inti, jasa hulu migas terintegrasi, yang menyumbangkan Rp 1,75 triliun, atau 53% terhadap pendapatan konsolidasi. Segmen bisnis jasa hilir migas berkontribusi senilai Rp 1,43 triliun terhadap pendapatan konsolidasi. Sementara segmen jasa pendukung hulu migas menyumbangkan Rp 132,52 miliar.

     "Tahun 2010 ini Perseroan berhasil melakukan pengembangan kompetensi di segmen offshore (Transition Zone and Marine Seismic) di mana hal ini memerlukan dukungan teknologi dan modal capital yang cukup besar sehingga Perseroan melaksanakannya dengan skema Joint Operation bersama perusahaan terkemuka dan berpengalaman dari Eropa. Pada tahap awal, porsi Perseroan dalam skema joint operation ini sekitar 35%, yang meningkat seiring dengan bertambahnya kontribusi Perseroan dalam skema tersebut. Perseroan telah melakukan investasi sebagian peralatan yang digunakan yang meningkatkan porsi Perseroan dalam joint operation ini," papar Sekretaris Perseroan, Heru Samodra.

Financial Highlights                      Kuartal III
(dlm Juta Rp)                          2009              2010        Pertumbuhan
Pendapatan Usaha            2.489.208       3.190.003                   28,15%
Laba Kotor                           425.840         265.603                   -37,63%
Laba Usaha                         255.798           72.347                   -71,71%
Laba Bersih                         492.544           11.560                   -97,65%
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Unaudited 3Q-2010

     Dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun 2009 di mana profitabilitas tinggi didorong oleh kinerja operasi yang kuat dan laba hasil divestasi anak perusahaan, pada kuartal III-2010 ini laba Perseroan menurun karena turunnya kinerja operasi dan juga kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan pendapatan usaha. Hal ini mendorong laba kotor Perseroan turun 37,6% menjadi Rp 265,60 miliar pada kuartal III-2010 sementara laba usaha dan laba bersih menjadi masing-masing Rp 72,35 miliar dan Rp 11,56 miliar.

     Turunnya kinerja operasi pada kuartal III-2010 ini salah satunya disebabkan oleh adanya penundaan beberapa proyek Geodata Seismic Land yang biasanya menyumbang profitabilitas yang tinggi. Beberapa proyek yang tertunda ini tersebar di beberapa tempat di antaranya di Lampung Utara, Jambi dan Kalimantan Timur karena faktor perijinan dan cuaca yang tidak mendukung. Proyek-proyek Geodata Seismic Land direncanakan akan mulai dikerjakan pada kuartal IV tahun ini dan jika ada yang masih belum terealisasi secara keseluruhan maka akan di carry over ke tahun 2011. Selain itu, penurunan laba Perseroan dipicu dari proyek drilling di Kalimantan yang ikut menggerus laba Perseroan secara signifikan dan sampai saat ini Perseroan masih melakukan negosiasi dengan klien untuk penyesuaian nilai pekerjaan.

     Faktor lain yang menyebabkan turunnya kinerja profitabilitas adalah skema joint operation yang telah dijelaskan di atas sehingga pendapatan proyek Joint Operation tersebut dicatat secara keseluruhan sedangkan profitabilitas dicatat sesuai dengan porsi kontribusi Perseroan. Proyek seismic marine-transition zone sendiri hingga kuartal III-2010 menyumbangkan hingga 50,73% terhadap pendapatan jasa hulu migas.

     Berdasarkan kinerja dan pencapaian Perseroan sampai dengan kuartal III-2010 di mana laba bersih mencapai Rp 11,56 miliar, maka Manajemen memproyeksikan pendapatan usaha akan mencapai kurang lebih Rp 4 triliun sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan akan senilai kurang lebih Rp 30 miliar. Hal ini di antaranya karena adanya peningkatan utilisasi peralatan hulu migas (seismic darat dan alat-alat pemboran serta pendukungnya).
 
     "Perseroan telah menetapkan strategi untuk terus menjaga dan meningkatkan kinerja melalui perolehan kontrak jangka panjang, peningkatan kualitas pelayanan kepada customer melalui operation excellent serta cost management yang lebih efisien dengan tetap melakukan pengembangan pasar nasional maupun regional dan pengembangan bisnis secara anorganik," lanjut Heru Samodra. "Dengan pengalaman kami selama lebih dari 35 tahun di dalam industri migas dan kemampuan Perseroan untuk menyediakan solusi total layanan jasa hulu migas terintegrasi bagi para pelanggan, maka kami optimis Perseroan mampu menciptakan tren pertumbuhan positif yang meningkat di tahun 2011. Terlebih permintaan jasa hulu migas yang terus meningkat turut memacu kami untuk melakukan pengembangan usaha yang lebih agresif," tutup Heru Samodra.

     Sekilas Elnusa

     PT Elnusa Tbk. merupakan satu-satunya perusahaan nasional yang menyediakan jasa hulu migas secara terpadu dengan menyediakan solusi total dari mulai seismik, pemboran, hingga pemeliharaan lapangan. Kompetensi ini telah banyak digunakan oleh kontraktor migas besar meliputi perusahaan nasional dan multinasional baik di pasar domestik maupun regional. Hal ini membuktikan bahwa strategi bisnis Perseroan untuk fokus pada pelayanan jasa hulu migas terintegrasi tepat adanya.

     Untuk informasi lebih lanjut hubungi :

     Heru Samodra

     VP Corporate Secretary PT Elnusa Tbk.
     Graha Elnusa
     Jl. TB Simatupang Kav. 1B, Jakarta 12560
     Tel: (021) 7883 08 50 ext. 1618
     Fax: (021) 7883 09 07

Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010