Hanoi (ANTARA News) - Para pemimpin negara-negara ASEAN menghadiri jamuan santap siang bersama dengan Dewan Penasehat Bisnis ASEAN di National Convention Center, Hanoi, Kamis siang.
Jamuan santap siang itu mengawali upacara pembukaan Pertemuan Puncak ke-17 ASEAN, pada sekitar pukul 13.45 waktu setempat. Tidak ada perbedaan waktu antara Hanoi dengan Jakarta.
Dalam jamuan santap siang tersebut para pemimpin 10 negara ASEAN, kecuali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan digantikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menlu Marty Natalegawa, akan mendengarkan laporan hasil dari Pertemuan Puncak Bisnis dan Investasi ASEAN yang diselenggarakan di sela-sela rangkaian Pertemuan Puncak ke-17 ASEAN.
Para pemimpin ASEAN akan mendengarkan masukan dari para pelaku bisnis, salah satunya adalah terhadap upaya ASEAN untuk mewujudkan suatu kawasan Asia Tenggara yang terhubung, yang menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan puncak Bisnis dan Investasi ASEAN.
Dalam pembukaan pertemuan puncak Bisnis dan investasi ASEAN Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung mengatakan, terciptanya keterhubungan yang lebih baik di kawasan Asia Tenggara akan menguntungkan para pelaku bisnis dan konsumen.
Ia mengatakan, para pengusaha harus menangkap peluang yang ditawarkan oleh program kebijakan yang digagas oleh para pemerintah ASEAN itu, yang akan meningkatkan keterhubungan, perdagangan serta investasi, termasuk kemitraan publik-swasta.
Dia menilai kawasan Asia Tenggara yang terhubung dengan lebih baik akan menciptakan keterhubungan juga diantara para pengusaha, termasuk dengan Asia Timur, alokasi tenaga kerja, daya saing, dan mempersempit kesenjangan. Semua itu akan meningkatkan stabilitas sosial di kawasan, katanya.
Negara-negara ASEAN menggarisbawahi keperluan untuk melibatkan seluruh pihak dalam upaya mewujudkan kawasan Asia Tenggara yang terhubung menuju suatu masyarakat ASEAN 2015.
Keterhubungan ASEAN juga dibahas dalam pertemuan ke-7 Dewan Koordinasi ASEAN, dimana para menteri ASEAN menyusun suatu rekomendasi terkait dengan rencana utama mengenai Keterhubungan ASEAN, yang akan diadopsi oleh para pemimpin ASEAN dalam pertemuan puncak itu.(*)
(T.G003/s018/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010